Pemanfaatan Energi Terbarukan Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi

Jum'at, 20 September 2019 - 04:09 WIB
Pemanfaatan Energi Terbarukan...
Pemanfaatan Energi Terbarukan Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi
A A A
BANDUNG - Potensi sumber energi terbarukan di Indonesia dinilai masih cukup tinggi. Namun untuk memanfaatkannya secara maksimal, perlu sinergi semua pihak agar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dapat terpenuhi.

Demikian mengemuka dalam acara focus group discussion (FGD) Ketenagalistrikan Nasional 2019 dengan tema Peluang dan Tantangan Investasi Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Pemeliharaan di Aula Timur ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Kamis (19/9/2019).

VP Perencanaan dan Pengendalian Strategis PLN, Alland Asqolani, mengatakan ekonomi Indonesia kedepan diprediksi terus naik. Pertumbuhan ekonomi dipastikan akan berpengaruh terhadap permintaan konsumsi listrik dari sektor rumah tangga dan industri.

"Sementara kita memiliki cadangan energi yang cukup besar. Misalnya cadangan energi panas bumi kita mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Itu kan harus dimanfaatkan maksimal karena penting bagi pertumbuhan ekonomi," kata Alland.

Dia menyebut, pemanfaatan panas bumi di Indonesia saat ini tidak sampai 20%. Sementara secara total, Indonesia menargetkan penggunaan energi terbarukan bisa mencapai 23%.

Untuk mencapai itu, kata dia, perlu sinergi semua pihak antara pemerintah, swasta, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dia mencontohkan, untuk pemanfaatan panas bumi misalnya, perlu kordinasi dengan pemerintah terkait. Karena biasanya sumber panas bumi ada di lahan hutan lindung.

"Untuk mengeksplorasi panas bumi, perlu sinergi dengan pihak lain, karena posisinya di gunung atau hutan, kemudian melewati kawasan hutan lindung," jelas dia.

Lebih lanjut Alland menjelaskan, tak hanya potensi panas bumi yang bisa digarap dari sumber energi tersalurkan, tetapi juga ada energi angin, biomassa, air, matahari, dan lainnya.

Energi air, kata dia, Indonesia memiliki potensi besar, terutama di daerah timur seperti Kalimantan Sulawesi, dan Papua. Apalagi sumber energi listrik yang berasal dari air berbiaya murah.

"Sementara kalau energi angin, potensinya juga besar, seperti di Sulawesi masih banyak. Termasuk di Nusa Tenggara. Tapi memang tantangannya, bagaimana agar pasokan stabil, karena akan sangat terpengaruh kondisi angin," imbuh dia.

PLN, kata dia, akan menyerap suplai energi, baik yang bersumber dari energi primer atau sumber energi terbarukan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1692 seconds (0.1#10.140)