Rajai Layanan Pesan Antar Makanan, GoFood Merevolusi Pola Konsumsi
A
A
A
JAKARTA - Riset Nielsen Singapura yang menyebutkan GoFood telah menjadi raja dalam layanan pesan antar makanan, dinilai menjadi bukti kehadirannya telah meledakkan dan merevolusi pola konsumsi masyarakat Indonesia. Kehadiran GoFood melalui berbagai inovasi sebagai pelopor layanan pesan-antar makanan di Indonesia patut diapresiasi pemerintah, termasuk dalam mempelopori pengurangan sampah plastik layanan pesan-antar makanan.
"Pemerintah menilai bahwa GoFood telah berhasil meledakkan dan merevolusi pola konsumsi di sektor makanan-minuman di Indonesia, baik di sisi konsumen maupun UMKM, dengan menjadi penggerak peningkatan konsumsi rumah tangga dalam sektor makan-minum," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM.
Bahkan Data Badan Pusat Statistik bahkan menunjukkan bahwa kehadiran layanan seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017. Dalam riset terbaru yang dirilis oleh Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” menunjukkan GoFood masih merajai pasar layanan food delivery Indonesia dengan penguasaan sebesar 75%.
“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Karenanya, kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” ujar Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo.
Riset yang dilakukan di 7 kota utama di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar, dengan menggunakan metode survei online dan melibatkan 1.000 pengguna tersebut menyoroti perihal preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan mengakui jika GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).
Selain itu, GoFood dianggap punya punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam masing-masing oleh 87% dan 83% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46% dan 43%
“GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi dengan tersedianya ribuan pilihan menu dari restoran favorit yang bermitra dengan GoFood, GoFood dengan sendirinya membuat hidup jadi lebih praktis dan nyaman,” imbuh Catherine.
Lebih jauh, hasil riset menunjukan bahwa mitra driver Gojek juga dinilai ramah, sopan dan informatif oleh 82% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri di 43%. Aplikasi GoFood juga dianggap user friendly dan mudah digunakan oleh 83% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 44%.
Konsumen pun menilai top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dianggap lebih mudah oleh 82% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 43%. “Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” ujar Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura Garick Kea dalam rilis.
Hasil penelitian itu, lanjut Garick, juga memberikan gambaran jika 95% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap sehingga dengan sendirinya membuka peluang pertumbuhan yang besar bagi industri pesan antar makanan di Indonesia.
Kemudian dari sisi kecepatan layanan, GoFood dinilai sebagai penyedia layanan pesan-antar tercepat yang ditunjukkan oleh 79% konsumen urban. Sementara itu, rata-rata industri hanya ada di angka 41%.
Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.
"Pemerintah menilai bahwa GoFood telah berhasil meledakkan dan merevolusi pola konsumsi di sektor makanan-minuman di Indonesia, baik di sisi konsumen maupun UMKM, dengan menjadi penggerak peningkatan konsumsi rumah tangga dalam sektor makan-minum," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM.
Bahkan Data Badan Pusat Statistik bahkan menunjukkan bahwa kehadiran layanan seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017. Dalam riset terbaru yang dirilis oleh Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” menunjukkan GoFood masih merajai pasar layanan food delivery Indonesia dengan penguasaan sebesar 75%.
“Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Karenanya, kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” ujar Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo.
Riset yang dilakukan di 7 kota utama di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar, dengan menggunakan metode survei online dan melibatkan 1.000 pengguna tersebut menyoroti perihal preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan mengakui jika GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).
Selain itu, GoFood dianggap punya punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam masing-masing oleh 87% dan 83% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46% dan 43%
“GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi dengan tersedianya ribuan pilihan menu dari restoran favorit yang bermitra dengan GoFood, GoFood dengan sendirinya membuat hidup jadi lebih praktis dan nyaman,” imbuh Catherine.
Lebih jauh, hasil riset menunjukan bahwa mitra driver Gojek juga dinilai ramah, sopan dan informatif oleh 82% konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata industri di 43%. Aplikasi GoFood juga dianggap user friendly dan mudah digunakan oleh 83% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 44%.
Konsumen pun menilai top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dianggap lebih mudah oleh 82% konsumen urban. Sementara, rata-rata industri hanya berkisar di angka 43%. “Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” ujar Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura Garick Kea dalam rilis.
Hasil penelitian itu, lanjut Garick, juga memberikan gambaran jika 95% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap sehingga dengan sendirinya membuka peluang pertumbuhan yang besar bagi industri pesan antar makanan di Indonesia.
Kemudian dari sisi kecepatan layanan, GoFood dinilai sebagai penyedia layanan pesan-antar tercepat yang ditunjukkan oleh 79% konsumen urban. Sementara itu, rata-rata industri hanya ada di angka 41%.
Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan GoFood di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.
(akr)