Kemenko Kemaritiman: Revitalisasi Sungai Citarum Menunjukkan Hasil Signifikan

Kamis, 03 Oktober 2019 - 01:37 WIB
Kemenko Kemaritiman:...
Kemenko Kemaritiman: Revitalisasi Sungai Citarum Menunjukkan Hasil Signifikan
A A A
JAKARTA - Selama 17 bulan ditangani, perkembangan revitalisasi Sungai Citarum, Jawa Barat telah menunjukkan hasil cukup signifikan. Volume sampah pun telah jauh berkurang. Namun sampah tetap menjadi permasalahan utama.

"Olehnya itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terus melakukan kunjungan ke beberapa sektor di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisanti, Kabupaten Bandung," kata Kepala Sub-Bagian Publikasi dan Dokumentasi Humas Kemenko Bidang Kemaritiman, Khairul Hidayati di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Menurut dia, hasil dari peninjauan, Menko Luhut akan melaporkan langsung ke Presiden Jokowi, meski walaupun masih ada masalah sinergisitas terkait pembibitan di hulu sungai antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Satgas Citarum.

"Tugas besar pemerintah yang tidak kalah penting adalah terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sungai," tegas Luhut beberapa waktu lalu seperti dikutip Khairul Hidayati.

Merespon imbauan Luhut tersebut, Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kemenko Bidang Kemaritiman langsung bergerak cepat, di antaranya dengan terus menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar agar bebas dari sampah.

Menurut, perempuan yang akrab Hida itu, ada berbagai cara untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Mulai dari diseminasi informasi melalui media sosial maupun dengan turun langsung menginformasikan kepada masyarakat. Misalnya melalui berbagai ajang pameran yang diikuti oleh Kemenko Bidang Kemaritiman.

"Belum lama ini, kami turut berpartisipasi dalam pameran untuk memeriahkan Sail Nias 2019, antusiasme masyarakat di sana sangat tinggi, terutama anak-anak sekolah yang mengunjungi booth kami," ujarnya.

"Di sana, kami tidak henti-hentinya mengkampanyekan tentang hidup sehat dan bersih. Kami juga memberikan berbagai literatur kemaritiman dan kami adakan juga "Pojok Baca" yang khusus untuk berbagi pengetahuan dengan pengunjung," sambungnya.

Selain melalui ajang pameran, tambah Hida, pihaknya juga menggunakan cara kampanye hidup bersih melalui sosial media resmi Kemenko Bidang Kemaritiman. Diantaranya adalah melalui Instagram, Twitter, Facebook, website resmi kementerian, dan juga kanal Youtube.

"Kami juga bersinergi dengan berbagai kementerian lain berkampanye mengenai hidup bersih dan menjaga lingkungan di sosial media, dan Alhamdulillah kemarin kami mendapatkan penghargaan Pemenang pada Government Social Media Summit (GSMS) Award 2019 untuk Kategori Best Collaboration dengan Tema Perubahan Iklim (Climate Change)," imbuhnya.

Sebagai informasi, GSMS 2019 diselenggarakan pada 24 September 2019 di Jakarta oleh Awrago, bekerja sama dengan NoLimit, serta didukung oleh Kantor Staf Presiden dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penilaian dilakukan dalam rentang Agustus 2018-Juli 2019, seluruh data aktivitas media sosial pemerintah dipantau dan dianalisis untuk diklasifikasikan.

Terkumpul sebanyak total 5.762.655 data media sosial dari berbagai platform yang terdiri dari akun, engagement, kata kunci, dan tagar. Data ini dikumpulkan oleh NoLimit sebagai perusahaan yang menggunakan big data dalam memonitor dan menganalisis media daring.

Sebelumnya, Kemenko Bidang Kemaritiman juga sudah meluncurkan aplikasi PESAN (Pengelolaan Sistem Informasi Aspirasi Kemaritiman) yang juga digagas oleh Hida. Melalui aplikasi ini, Kemenko Bidang Kemaritiman menampung berbagai aduan, saran dan juga masukan dari publik terkait kemaritiman. Hal ini akan memutus mata rantai informasi dari masyarakat ke pusat. Sehingga ‎informasi yang ada di masyarakat bisa dengan mudah dan cepat diterima oleh Kemenko Bidang Kemaritiman.

"Aplikasi ini menjawab kebutuhan informasi saat ini. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa dengan mudah mengirim pesan ke kami, dan bisa langsung kami respon dengan cepat. Di aplikasi PESAN ini, masyarakat juga bisa mengadukan apabila masih ada pihak-pihak yang masih mengotori lingkungan, semisal membuang sampah di sungai, membuang sampah di laut, dan lain sebagainya," tutup Hida.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0817 seconds (0.1#10.140)