Masuk Bursa Menko Perekonomian, Pengamat: Mahendra Siregar Perlu Terobosan
A
A
A
JAKARTA - Masuknya nama Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Mahendra Siregar, dalam bursa Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian ditanggapi positif berbagai kalangan.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menyebut pengalaman Mahendra di bidang ekonomi sudah baik apalagi ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional.
"Kita berbicara kompetensi dan juga berharap orang-orang yang terpilih harus bisa mengatasi permasalahan atau memberbaiki kelemahan dan fungsi pada Kementerian Koordinator Perekonomian lima tahun terakhir ini," kata Faisal di Jakarta, Senin, (7/10/2019).
Faisal menyebut, menteri setingkat koordinator harus punya kemampuan memimpin dan menguasai masalah. Sebab, jabatan Menko Perekonomian sangat vital dan memimpin kementerian teknis di bawahnya.
Faisal menyebut, masalah ekonomi yang muncul bukan hanya karena masalah sektoral semata. Tetapi, kata dia, terkadang ada masalah sinkronisasi antara satu sektor dengan sektor yang lain dalam kementerian.
"Calon Menteri Koordinator Perekonomian semustinya harus memiliki pengalaman yang luas dan mengerti permasalahan, harus punya kemampuan leadership dan pemahaman tentang masalah yang ada, seperti ekspor dan investasi," kata dia.
Faisal menyebut, dua masalah vital di sektor ekonomi saat ini yaitu pandangan parsial pada masalah vital. Untuk itu, calon Menko Perekonomian harus punya kemampuan melihat masalah dari hilir ke hulu, baik masalah ekspor maupun investasi.
Dia berharap, masuknya Mahendra Siregar ke bursa Menko Perekonomian diiringi dengan kemampuan mengambil solusi.
"Saya sudah bilang tadi, harus yang mempunyai kompetensi, kemampuan untuk membuat terobosan-terobosan, memperkuat koordinasi di setiap sektor, dan pemahaman terhadap masalah ekonomi yang ada. Ini yang perlu kita uji jika beliau terpilih," ujar dia.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menyebut pengalaman Mahendra di bidang ekonomi sudah baik apalagi ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional.
"Kita berbicara kompetensi dan juga berharap orang-orang yang terpilih harus bisa mengatasi permasalahan atau memberbaiki kelemahan dan fungsi pada Kementerian Koordinator Perekonomian lima tahun terakhir ini," kata Faisal di Jakarta, Senin, (7/10/2019).
Faisal menyebut, menteri setingkat koordinator harus punya kemampuan memimpin dan menguasai masalah. Sebab, jabatan Menko Perekonomian sangat vital dan memimpin kementerian teknis di bawahnya.
Faisal menyebut, masalah ekonomi yang muncul bukan hanya karena masalah sektoral semata. Tetapi, kata dia, terkadang ada masalah sinkronisasi antara satu sektor dengan sektor yang lain dalam kementerian.
"Calon Menteri Koordinator Perekonomian semustinya harus memiliki pengalaman yang luas dan mengerti permasalahan, harus punya kemampuan leadership dan pemahaman tentang masalah yang ada, seperti ekspor dan investasi," kata dia.
Faisal menyebut, dua masalah vital di sektor ekonomi saat ini yaitu pandangan parsial pada masalah vital. Untuk itu, calon Menko Perekonomian harus punya kemampuan melihat masalah dari hilir ke hulu, baik masalah ekspor maupun investasi.
Dia berharap, masuknya Mahendra Siregar ke bursa Menko Perekonomian diiringi dengan kemampuan mengambil solusi.
"Saya sudah bilang tadi, harus yang mempunyai kompetensi, kemampuan untuk membuat terobosan-terobosan, memperkuat koordinasi di setiap sektor, dan pemahaman terhadap masalah ekonomi yang ada. Ini yang perlu kita uji jika beliau terpilih," ujar dia.
(ven)