Gagal Capai Target, Sri Mulyani Evaluasi Penjualan ORI016

Selasa, 29 Oktober 2019 - 16:08 WIB
Gagal Capai Target, Sri Mulyani Evaluasi Penjualan ORI016
Gagal Capai Target, Sri Mulyani Evaluasi Penjualan ORI016
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan meluncurkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI016), dengan tingkat kupon 6,8%, yang dibuka selama 2-24 Oktober 2019. Instrumen investasi ini ditujukan bagi investor ritel domestik. Pemerintah sendiri menargetkan penjualan ORI016 mencapai Rp9 triliun.

Namun, target ini gagal tercapai. Hingga kemarin, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mencatat hasil penjualan ORI016 sebesar Rp8,21 triliun.

Menanggapi ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bakal mengevaluasi penjualan yang tidak sesuai target. Penerbitan obligasi ini bagian dari Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga kebutuhan pembiayaan pembangunan.

"Kami evaluasi dan melihat seluruh dinamika. Di satu sisi, pemerintah akan bertahap menjaga dari sisi kebutuhan pembiayaan melalui diversifikasi instrumen dari ritel. Dan masyarakat mungkin punya appetite dan ekspektasi return yang diharapkan," ujar Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Selain itu, kata Sri Mulyani, pemerintah akan berkoordinasi dengan sektor keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia agar menjaga sektor keuangan. Hal ini dilakukan untuk menyakinkan investor.

Sri Mulyani menjelaskan soal tingkat kupon ORI016 sebesar 6,8% per tahun yang dianggap rendah, hal ini sudah mencerminkan risiko yang adil, baik bagi investor pembeli maupun negara sebagai pihak yang menerbitkan surat utang ritel tersebut.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1030 seconds (0.1#10.140)