Investasi SBN Ritel Cocok Nih buat Kaum Rebahan

Rabu, 03 Februari 2021 - 14:02 WIB
loading...
Investasi SBN Ritel...
Pemerintah kembali menawarkan ORI kepada masyarakat dengan seri ORI019 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Obligasi Negara Ritel atau ORI merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI) melalui mitra distribusi di pasar perdana.

Pemerintah kembali menawarkan ORI kepada masyarakat Indonesia dengan seri ORI019 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan. ORI019 merupakan seri ORI ke-19 yang diterbitkan oleh Pemerintah dan penjualannya dilakukan secara online melalui e-SBN.



Plt Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, penjualan ORI ini memang cocok bagi kaum rebahan yang ingin berinvestasi karena bisa dibeli secara online. "Instrumen yang aman, jadi enggak perlu keluar rumah. Ini cocok untuk kaum rebahan, bisa untung. Sambil nonton drama Korea bisa beli," kata Deni dalam Market IDX Channel, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: Mengedukasi Pasar tentang Aset Crypto dan Risikonya

Menurut dia, dengan menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel itu mulai 25 Januari hingga 18 Februari 2021 sebagai instrumen investasi dengan tingkat kupon mencapai 5,57% per tahun. Adapun, penerbitan ORI seri 019 ini mempunyai tenor tiga tahun yang jatuh tempo pada 15 Februari 2024. Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Sementara, 26 mitra distribusi itu terdiri dari 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (tekfin) peer to peer lending.

Sebagai informasi, bank umum itu terdiri dari Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.



Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International. Sementara empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Selain itu tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee). Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)