Kuartal III, Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp1,1 Triliun
Kuartal III, Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp1,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 121 % secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,1 triliun pada kuartal III/2019. Adapun pertumbuhan laba operasional sebelum penyisihan penurunan nilai aset tercatat sebesar 15% di angka Rp2,1 triliun.
Perolehan tersebut merupakan kontribusi dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3% dan pendapatan operasional selain bunga sebesar 22%.
Sementara, pada periode yang sama Net Interest Margin (NIM) tumbuh menjadi 4,2% diikuti oleh peningkatan signifikan laba operasional yang mencapai 279% menjadi Rp1,4 triliun sampai dengan akhir September 2019. Kualitas aset bank pun diklaim lebih sehat tercermin pada penurunan biaya cadangan kredit sebesar 50% menjadi Rp741 miliar di akhir September 2019.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, capaian yang diperoleh perseroan pada kuartal ketiga ini memperkuat komitmen perseroan untuk mempertahankan kinerja laba yang solid dan menjaga kualitas aset bank yang sehat.
"Kami juga menerapkan disiplin pengelolaan biaya operasional sehingga dapat dijaga pada level yang konstan di tengah berbagai investasi yang dilakukan bank dan tekanan inflasi," ujar Ridha di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Dia mengatakan, posisi permodalan bank yang kuat tercermin pada kenaikan berkelanjutan rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 18,6% dan 19,8%. Rasio tersebut lebih tinggi dari persyaratan modal minimum, membaik dari 17,1% dan 19,2% yang tercatat di periode yang sama tahun lalu.
"Begitu juga dengan inovasi dalam produk dan pelayanan, termasuk peningkatan kualitas digital banking yang membantu menumbuhkan portofolio kredit kami," tambahnya.
Perolehan tersebut merupakan kontribusi dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 3% dan pendapatan operasional selain bunga sebesar 22%.
Sementara, pada periode yang sama Net Interest Margin (NIM) tumbuh menjadi 4,2% diikuti oleh peningkatan signifikan laba operasional yang mencapai 279% menjadi Rp1,4 triliun sampai dengan akhir September 2019. Kualitas aset bank pun diklaim lebih sehat tercermin pada penurunan biaya cadangan kredit sebesar 50% menjadi Rp741 miliar di akhir September 2019.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, capaian yang diperoleh perseroan pada kuartal ketiga ini memperkuat komitmen perseroan untuk mempertahankan kinerja laba yang solid dan menjaga kualitas aset bank yang sehat.
"Kami juga menerapkan disiplin pengelolaan biaya operasional sehingga dapat dijaga pada level yang konstan di tengah berbagai investasi yang dilakukan bank dan tekanan inflasi," ujar Ridha di Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Dia mengatakan, posisi permodalan bank yang kuat tercermin pada kenaikan berkelanjutan rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 18,6% dan 19,8%. Rasio tersebut lebih tinggi dari persyaratan modal minimum, membaik dari 17,1% dan 19,2% yang tercatat di periode yang sama tahun lalu.
"Begitu juga dengan inovasi dalam produk dan pelayanan, termasuk peningkatan kualitas digital banking yang membantu menumbuhkan portofolio kredit kami," tambahnya.
(fjo)
Explore More