Jokowi Dapat Warning dari IMF dan Bank Dunia, Ini Pesannya
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan pesan dari Managing Director International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional/IMF) Kristalina Georgieva. Pesan yang diterima yakni Indonesia harus berhati-hati dalam mengelola ekonomi.
Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlangsung dan akan menekan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini terlihat dari ekonomi dunia yang tahun ini diperkirakan hanya mampu tumbuh 3% di 2019.
"Saya kemarin bertemu Managing Director IMF yang baru, dia berikan warning 'Jokowi hati-hati dalam megelola moneter maupun fiskal karena kondisi dunia seperti ini'," ujar Jokowi di sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dia pun melanjutkan pesan dari Bank Dunia yang mana harus menyelesaikan masalah stunting. Pasalnya masalah stunting masih bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Bank dunia bilang pekerja kita alami stunting dulunya. Kondisi seperti ini saya sampaikan apa adanya harus, oleh sebab itu ada beberapa agenda mendesak," jelasnya.
Presiden pun menginstruksikan jajarannya untuk bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ke depan, kita ingin fokus konsentrasi pembanguann SDM yang konkrit, nantinya betul ada sebuah upgrading yang konkrit sehinga SDM kita naik levelnya," jelasnya.
Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlangsung dan akan menekan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini terlihat dari ekonomi dunia yang tahun ini diperkirakan hanya mampu tumbuh 3% di 2019.
"Saya kemarin bertemu Managing Director IMF yang baru, dia berikan warning 'Jokowi hati-hati dalam megelola moneter maupun fiskal karena kondisi dunia seperti ini'," ujar Jokowi di sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dia pun melanjutkan pesan dari Bank Dunia yang mana harus menyelesaikan masalah stunting. Pasalnya masalah stunting masih bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia
"Bank dunia bilang pekerja kita alami stunting dulunya. Kondisi seperti ini saya sampaikan apa adanya harus, oleh sebab itu ada beberapa agenda mendesak," jelasnya.
Presiden pun menginstruksikan jajarannya untuk bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ke depan, kita ingin fokus konsentrasi pembanguann SDM yang konkrit, nantinya betul ada sebuah upgrading yang konkrit sehinga SDM kita naik levelnya," jelasnya.
(fjo)