PLN Mulai Antisipasi Banjir Jakarta
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kemungkinan tingginya curah hujan yang disertai banjir di Jakarta dan sekitarnya pada akhir 2019 hingga awal 2020. General Manager PLN Disjaya Muhamad Ikhsan Asaad mengatakan, pihaknya telah meninggikan 62 instalasi gardu induk.
“Peninggian ini dilakukan agar aset PLN tidak terendam banjir dan rusak, sehingga gardu tetap bisa beroperasi melayani pelanggan," kata dia saat konferensi pers di PLN UID Jakarta Raya di Gambir, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Menurut dia, setiap tahun PLN Disjaya membentuk tim penanggulangan banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta. PLN Disjaya juga membangun pusat komando sebagai pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya terdapat data daerah rawan banjir, pemantauan daerah pemadaman akibat banjir, hingga pemulihan pasokan listriknya.
Disamping itu, imbuhnya, PLN Disjaya juga memiliki pasukan khusus respon cepat yang melayani segala macam keluhan dan gangguan pelanggan. “Pasukan Layanan Khusus atau disebut dengan Denyasus 123 ini siap siaga 24 jam mengantisipasi pasokan listrik jika terjadi banjir di suatu wilayah,” kata dia.
Dia menyebut, pasukan respon cepat 123 memiliki posko yang tersebar disejumlah area, diantaranya PLN Area Cengkareng, Tanjung Priok dan Cempaka Putih. Pasukan tersebut dilengkapi perahu karet, UKB (unit kabel bergerak), UGB (unit gardu bergerak), UDB (unit diesel bergerak) dan crane untuk percepatan pemulihan pasokan listrik.
Tidak hanya itu, PLN Disjaya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Pemprov, pemadam kebakaran, dan kepolisian untuk mengantisipasi banjir. Langkah antisipasi lainnya yakni meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama milik Pemprov DKI Jakarta seperti di Cideng, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Ancol Barat Martadinata, Lodan, dan Waduk Setiabudi, sehingga pemulihan banjir dan listrik dapat dilaksanakan dengan cepat.
Keandalan pasokan listrik ke rumah pompa telah diperkuat dengan pemasangan automatic change over (ACO) di gardu distribusi terkait. Adapun ACO berfungsi untuk menggantikan pasokan daya secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan terkena banjir. Perkuatan kedua adalah adanya fasilitas remote yang dioperasikan dari Distribution Control Center (DCC).
“Kami telah memelihara 189 gardu distribusi yang masuk rumah pompa. Itu dilakukan untuk keandalan pasokan rumah-rumah pompa sebagai antisipasi ganda dari PLN untuk mendukung program penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta, sehingga pemulihan banjir juga dapat cepat diatasi karena stasiun pompa bisa terus beroperasi menyalurkan air,” kata dia.
Dia melanjutkan, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan PLN memadamkan aliran listrik demi keamanan pelanggan yakni apabila wilayah perumahan tergenang air atau gardu milik PLN tergenang air. PLN Disjaya akan menormalkan listrik kembali apabila instalasi baik dari PLN maupun instalasi rumah pelanggan sudah benar-benar kering dan siap dioperasikan kembali.
“Untuk pelanggan kami minta untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering, jangan sampai air masih menempel. Jadi setelah air surut tidak serta merta listrik dihidupkan kembali tapi menunggu benar-benar aman untuk dihidupkan,” paparnya.
“Peninggian ini dilakukan agar aset PLN tidak terendam banjir dan rusak, sehingga gardu tetap bisa beroperasi melayani pelanggan," kata dia saat konferensi pers di PLN UID Jakarta Raya di Gambir, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Menurut dia, setiap tahun PLN Disjaya membentuk tim penanggulangan banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta. PLN Disjaya juga membangun pusat komando sebagai pusat pemantauan kondisi sistem kelistrikan yang di dalamnya terdapat data daerah rawan banjir, pemantauan daerah pemadaman akibat banjir, hingga pemulihan pasokan listriknya.
Disamping itu, imbuhnya, PLN Disjaya juga memiliki pasukan khusus respon cepat yang melayani segala macam keluhan dan gangguan pelanggan. “Pasukan Layanan Khusus atau disebut dengan Denyasus 123 ini siap siaga 24 jam mengantisipasi pasokan listrik jika terjadi banjir di suatu wilayah,” kata dia.
Dia menyebut, pasukan respon cepat 123 memiliki posko yang tersebar disejumlah area, diantaranya PLN Area Cengkareng, Tanjung Priok dan Cempaka Putih. Pasukan tersebut dilengkapi perahu karet, UKB (unit kabel bergerak), UGB (unit gardu bergerak), UDB (unit diesel bergerak) dan crane untuk percepatan pemulihan pasokan listrik.
Tidak hanya itu, PLN Disjaya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Pemprov, pemadam kebakaran, dan kepolisian untuk mengantisipasi banjir. Langkah antisipasi lainnya yakni meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama milik Pemprov DKI Jakarta seperti di Cideng, Waduk Pluit, Pasar Ikan, Ancol Barat Martadinata, Lodan, dan Waduk Setiabudi, sehingga pemulihan banjir dan listrik dapat dilaksanakan dengan cepat.
Keandalan pasokan listrik ke rumah pompa telah diperkuat dengan pemasangan automatic change over (ACO) di gardu distribusi terkait. Adapun ACO berfungsi untuk menggantikan pasokan daya secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan terkena banjir. Perkuatan kedua adalah adanya fasilitas remote yang dioperasikan dari Distribution Control Center (DCC).
“Kami telah memelihara 189 gardu distribusi yang masuk rumah pompa. Itu dilakukan untuk keandalan pasokan rumah-rumah pompa sebagai antisipasi ganda dari PLN untuk mendukung program penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta, sehingga pemulihan banjir juga dapat cepat diatasi karena stasiun pompa bisa terus beroperasi menyalurkan air,” kata dia.
Dia melanjutkan, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan PLN memadamkan aliran listrik demi keamanan pelanggan yakni apabila wilayah perumahan tergenang air atau gardu milik PLN tergenang air. PLN Disjaya akan menormalkan listrik kembali apabila instalasi baik dari PLN maupun instalasi rumah pelanggan sudah benar-benar kering dan siap dioperasikan kembali.
“Untuk pelanggan kami minta untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering, jangan sampai air masih menempel. Jadi setelah air surut tidak serta merta listrik dihidupkan kembali tapi menunggu benar-benar aman untuk dihidupkan,” paparnya.
(akr)