Menko Luhut: Pertumbuhan Ekonomi RI Terjaga di Antara Negara Berkembang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. Hal itu diungkapkannya saat memberikan keynote speech dalam acara 3rd Indonesia Economy Circular Forum (ICEF) di Jakarta.
Dalam paparannya, Ia menyampaikan bagaimana Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan melalui praktek bisnis sirkular. "Di antara negara-negara berkembang, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya," ujar Menko Luhut di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Selain itu, Menko Luhut juga menjelaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memerangi sampah plastik. Salah satu upayanya dengan didukung oleh Gerakan Indonesia Bersih dan kampanye kurangi penggunaan kantong plastik dan membawa botol minum atau tumbler.
"Target dari Pemerintah Indonesia sendiri mengurangi hingga 30% sampah padat dengan menggalakkan 3R (Reduce, Reuse, Recycl dan sampah di laut sebanyak 70% per tahun 2025," kata Menko Luhut.
Terkait masalah sampah, Indonesia telah mengambil tindakan berani untuk mengatasinya dengan menyoroti penggunaan ekonomi sirkular, terutama melalui solusi teknologi inovatif, termasuk plastik sebagai bahan pembuat aspal, konversi sampah menjadi energi, dan inisiatif plastik menjadi bahan bakar.
Di akhir paparannya, Menko Luhut menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat, inflasi yang rendah, penurunan tingkat kemiskinan dan rasio gini, dan didukung oleh manajemen kebijakan fiskal yang hati-hati. Ditambah dengan prospek ekonomi kelautan, Indonesia akan makmur untuk mendukung stabilitas sosial dan politik dalam jangka pendek dan menengah.
Indonesia Circular Economy merupakan ajang yang mempertemukan para stakeholder dari pemerintah, perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia, serta pemerhati masalah lingkungan untuk duduk bersama dan membahas tentang masalah dan potensi Indonesia menerapkan konsep circular economy di masa depan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengidentifikasi peluang untuk bekerja pada implementasi ekonomi sirkular di Indonesia.
Dalam paparannya, Ia menyampaikan bagaimana Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan melalui praktek bisnis sirkular. "Di antara negara-negara berkembang, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya," ujar Menko Luhut di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Selain itu, Menko Luhut juga menjelaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memerangi sampah plastik. Salah satu upayanya dengan didukung oleh Gerakan Indonesia Bersih dan kampanye kurangi penggunaan kantong plastik dan membawa botol minum atau tumbler.
"Target dari Pemerintah Indonesia sendiri mengurangi hingga 30% sampah padat dengan menggalakkan 3R (Reduce, Reuse, Recycl dan sampah di laut sebanyak 70% per tahun 2025," kata Menko Luhut.
Terkait masalah sampah, Indonesia telah mengambil tindakan berani untuk mengatasinya dengan menyoroti penggunaan ekonomi sirkular, terutama melalui solusi teknologi inovatif, termasuk plastik sebagai bahan pembuat aspal, konversi sampah menjadi energi, dan inisiatif plastik menjadi bahan bakar.
Di akhir paparannya, Menko Luhut menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat, inflasi yang rendah, penurunan tingkat kemiskinan dan rasio gini, dan didukung oleh manajemen kebijakan fiskal yang hati-hati. Ditambah dengan prospek ekonomi kelautan, Indonesia akan makmur untuk mendukung stabilitas sosial dan politik dalam jangka pendek dan menengah.
Indonesia Circular Economy merupakan ajang yang mempertemukan para stakeholder dari pemerintah, perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia, serta pemerhati masalah lingkungan untuk duduk bersama dan membahas tentang masalah dan potensi Indonesia menerapkan konsep circular economy di masa depan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengidentifikasi peluang untuk bekerja pada implementasi ekonomi sirkular di Indonesia.
(akr)