Atasi Kelesuan Pasar Properti, Sinar Mas Land Gandeng Investor Asing

Kamis, 21 November 2019 - 05:02 WIB
Atasi Kelesuan Pasar Properti, Sinar Mas Land Gandeng Investor Asing
Atasi Kelesuan Pasar Properti, Sinar Mas Land Gandeng Investor Asing
A A A
SEMARANG - Berbagai upaya dilakukan pengembang properti dalam menyiasati kelesuan pasar properti di dalam negeri sepanjang tahun ini. Kelesuan itu merambah pada pengembangan rumah hunian komersial hingga kesulitan apartemen dalam menjual produknya.

Sinar Mas Land sebagai salah satu perusahaan properti dalam negeri, berupaya tidak larut dalam kelesuan tersebut dengan mencoba membuka potensi pasar. Salah satunya menjalin kerja sama dengan investor asing.

"Kerja sama dengan vendor asing dalam mengembangkan atau menjual produk properti akan sangat membantu dalam mengejar target penjualan sampai dengan akhir tahun. Kami memiliki segmentasi khusus dalam hal penjualan produk properti," kata Managing Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe di Semarang, Rabu (20/11/2019).

Namun demikian, pihaknya tidak serta merta mengembangkan kawasan properti di sejumlah kota. Khusus untuk kawasan permukiman, pihaknya juga tidak membuka lebar sayap bisnisnya. Hanya, khusus untuk properti hospitality dan retail menjadi bidikan pasarnya selama ini.

"Sebab itu, kami menjalin kolaborasi dengan pengembang dari luar negeri di dalam memasarkan produk properti," ujarnya.

Dia mencontohkan, pengembangan kawasan yang melibatkan institusi dari luar yakni Hong Kong Land, salah satunya adalah pengembangan Bumi Serpong Damai (BSD).

"Kita juga kolaborasi dengan pengembang, yang mana mereka mengembangkan di wilayah kita tapi mereka juga yang mencarikan pasarnya. Dengan kolaborasi ini, kita akan share market," terang Dhony.

Dia menyebutkan, ada beberapa pengembang luar negeri yang saat ini diajak bekerja sama, yakni Hong Kong Land, Tokyo Land dan Country Garden.

"Persaingan yang besar, kami fokus pada bagaimana meningkatkan kualitas terlebih dulu. Kalau terlalu banyak, yang dikhawatirkan adalah kualitas tidak bagus dan konsumen akan kecewa," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8353 seconds (0.1#10.140)