Berhitung Penghematan Tinggal di Kawasan TOD

Senin, 02 Desember 2019 - 19:56 WIB
Berhitung Penghematan Tinggal di Kawasan TOD
Berhitung Penghematan Tinggal di Kawasan TOD
A A A
JAKARTA - Hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi publik (transit oriented development/TOD) telah menjadi tren. Salah satu pengembang, PT Adhi Commuter Properti (ACP) terus mengembangkan TOD dengan brand LRT City.

LRT atau Light Rail Transit merupakan proyek transportasi masal modern baru yang dikembangkan oleh induk ACP yaitu perusahaan BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Sejak Agustus 2019, telah dilakukan dynamic test untuk rute LRT Bekasi Timur-Cawang dengan menggunakan tiga gerbong kereta. Dynamic test merupakan uji pembebanan pada bantalan kereta yang terus dilakukan untuk menjamin jalurnya kuat dan lancar dengan pembebanan kereta.

Di Bekasi Timur sendiri terdapat proyek Green Avenue, bagian dari LRT City dengan luas area 1,9 hektar. Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti ACP, Hanif Setyo Nugroho, mengatakan ada banyak efisiensi waktu dan biaya bila konsep hunian TOD ini mulai beroperasi. Dan LRT City Bekasi akan menjadi proyek LRT City pertama yang akan beroperasi.

"Targetnya LRT ini akan beroperasi akhir tahun depan, bersamaan dengan operasionalnya fasilitas komersial di area ini berupa mal. Untuk apartemennya sendiri akan mulai diserahterimakan awal tahun 2022. Jadi konsumen bisa langsung menikmati fasilitas LRT saat berhunian di sini," ujarnya, Senin (2/12/2019).

Hanif mengatakan banyak kemudahan, efisiensi dan penghematan bila kita dapat memanfaatkan gaya hidup urban dengan menggunakan transportasi umum LRT.

Menurut perhitungan Hanif, saat ini rute Bekasi Timur ke Cawang bila ditempuh situasi normal membutuhkan waktu sekitar 45 menit, namun saat macet dapat mencapai 2 jam. Dengan menggunakan LRT berkecepatan rata-rata 60 km per jam, perjalanan dapat ditempuh hanya 28 menit untuk rute Bekasi Timur-Cawang. Artinya ada efisiensi waktu mencapai 1,5 jam atau sekitar 3 jam setiap harinya.

"Konsep penghematan dan efisiensi seperti ini terus kita dorong dan sosialisasikan terutama untuk kalangan milenial pembeli properti pertama. Milenial bisa tetap memenuhi lifestyle seperti traveling maupun kegiatan leisure lainnya. Namun dengan berhuni di kawasan TOD, ada banyak hal yang menjadi efisien. Kami juga mengajak generasi muda untuk berhitung lebih kritis karena kalau membeli nanti saat semuanya sudah beroperasi, harganya akan semakin tidak terjangkau. Kami juga mengajak untuk merasakan experience perjalanan rumah-kantor dengan menikmati perjalanan menggunakan transportasi modern yang nyaman dan cepat," ungkapnya.

Selain Green Avenue, Adhi Commuter Properti juga mempunyai proyek lain di sepanjang jalur LRT Jabodebek diantaranya LRT City Bekasi-Eastern Green (Bekasi), LRT City Sentul-Royal Sentul Park (Bogor), LRT City Jatibening Baru-Gateway Park (Bekasi), LRT City Jakarta-Urban Signature (Jakarta Timur), Oase Park-Member of LRT City (Ciputat), Cisauk Point–Member of LRT City (Cisauk), LRT City MT Haryono-MTH 27 Office Suites & The Premiere MTH (MT Haryono) dan project yang terbaru berada di Bogor yaitu Adhi City, Rivia dan Grand Central Bogor yang pekan lalu diperkenalkan digelaran pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2019.

Green Avenue terdiri dari tiga tower, tower pertama sebanyak 736 unit telah mulai dibangun (groundbreaking) pada bulan Agustus 2019, dan saat ini tengah menyelesaikan pondasi bangunan. Kemudian Tower kedua terdapat 1.403 unit dan tower ketiga 736 unit, dengan total nilai investasi ketiga tower ini mencapai Rp1,5 triliun.

Untuk tower pertamanya, sejak dipasarkan April lalu, penjualannya sudah lebih dari 50%. Berbagai tipe unit yang ditawarkan oleh Green Avenue, yaitu Studio (24 m2) yang kini dipasarkan seharga Rp437 juta dari harga perdana dengan Rp360 juta.

Konsep hunian TOD ini akan menjadi tren berhunian dan bertransportasi masa depan seperti di negara-negara maju. Tahap berikutnya, sarana LRT ini akan saling tersambung dengan rute ke Cibubur, Kuningan, Senayan, Pal Merah, Grogol, hingga Bogor.

"Rata-rata rute terjauh bisa ditempuh dalam waktu 50 menit, makanya akan sangat efisien dan hemat biaya dibandingkan kita menggunakan kendaraan pribadi. Tren penjualan kami juga semakin meningkat seiring progres pembangunan LRT berjalan," tutur Hanif.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3802 seconds (0.1#10.140)