Dirut Baru Dituntut Ubah Model Bisnis PLN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan mengubah arah bisnis PT PLN (Persero). Perusahaan plat merah tersebut ke depan tidak lagi membuat pembangkit listrik akan tetapi fokus pada distribusi.
“Suka tidak suka, listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting. Apalagi nanti mobil pun pakai listrik. Bukan berarti kebijakan sebelumnya salah, bukan, tapi itu perubahan bisnis model,” ujar Erick di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia PLN ke depan akan semakin berat apabila terus dibebani membangun pembangkit. Sebab itu, perlu perubahan strategi yakni, memberikan peran lebih besar kepada swasta berinvestasi membangun pembangkit listrik.
Pasalnya, berdasarkan perhitungan, apabila tidak ada investasi pembangkit pada 2023 akan menuai masalah. “Bikin power plant, pertambangan, akhirnya akan berat. Padahal poin terpenting tugas PLN adalah distribusi listrik,” ungkapnya.
Guna mendukung rencana mengubah arah bisnis tersebut maka perlu top manajemen yang mumpuni. Saat ini Erick sedang memproses sejumlah nama untuk mengisi direktur utama PLN.
Sejumlah nama pun telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo di antaranya Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani dan Rudiantara. “Akhirnya setelah di-review barulah diperlukan figur yang besar. Pak Rudiantara yang terbaik,” tandasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mempertimbangkan merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan. Perubahan tersebut tak lain untuk mengubah model bisnis PLN.
“Namanya PLN mirip dengan Pertamina, bahwa komisaris-komisarisnya juga akan diisi dengan figur-figur yang bisa memastikan PLN ini berubah pola pikir dan model bisnisnya,” kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Menurutnya saat ini Rudiantara menjadi pilihan terbaik mengisi kursi orang nomor satu di PLN. Pengangkatan resmi Rudiantara sebagai dirut PLN tinggal menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Pak Rudiantara sudah diputuskan oleh Tim Penilai Akhir (TPA), menteri teknis, menteri BUMN dan Pak Jokowi. Tinggal menunggu RUPS saja,” jelas dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan senada. Luhut mengatakan bahwa Rudiantara akan menjadi dirut PLN yang baru. Luhut memastikan, penujukkan Rudiantara sudah final tinggal menunggu pelantikan.
“Pak Rudi itu orang paten. Bagus dia. Tunggu saja, tinggal nunggu RUPS,” ujar Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Dia meyakini sosok Rudiantara akan mampu membawa perubahan di PLN. Apalagi, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga pernah menjabat sebagai Wakil Dirut PLN. “Jadi saya kira Pak Presiden menunjuk Pak Rudi merupakan keputusan yang tepat. Dan saya kira PLN ke depan akan lebih baik lagi,” ujarnya.
“Suka tidak suka, listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting. Apalagi nanti mobil pun pakai listrik. Bukan berarti kebijakan sebelumnya salah, bukan, tapi itu perubahan bisnis model,” ujar Erick di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia PLN ke depan akan semakin berat apabila terus dibebani membangun pembangkit. Sebab itu, perlu perubahan strategi yakni, memberikan peran lebih besar kepada swasta berinvestasi membangun pembangkit listrik.
Pasalnya, berdasarkan perhitungan, apabila tidak ada investasi pembangkit pada 2023 akan menuai masalah. “Bikin power plant, pertambangan, akhirnya akan berat. Padahal poin terpenting tugas PLN adalah distribusi listrik,” ungkapnya.
Guna mendukung rencana mengubah arah bisnis tersebut maka perlu top manajemen yang mumpuni. Saat ini Erick sedang memproses sejumlah nama untuk mengisi direktur utama PLN.
Sejumlah nama pun telah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo di antaranya Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani dan Rudiantara. “Akhirnya setelah di-review barulah diperlukan figur yang besar. Pak Rudiantara yang terbaik,” tandasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mempertimbangkan merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan. Perubahan tersebut tak lain untuk mengubah model bisnis PLN.
“Namanya PLN mirip dengan Pertamina, bahwa komisaris-komisarisnya juga akan diisi dengan figur-figur yang bisa memastikan PLN ini berubah pola pikir dan model bisnisnya,” kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Menurutnya saat ini Rudiantara menjadi pilihan terbaik mengisi kursi orang nomor satu di PLN. Pengangkatan resmi Rudiantara sebagai dirut PLN tinggal menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Pak Rudiantara sudah diputuskan oleh Tim Penilai Akhir (TPA), menteri teknis, menteri BUMN dan Pak Jokowi. Tinggal menunggu RUPS saja,” jelas dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan senada. Luhut mengatakan bahwa Rudiantara akan menjadi dirut PLN yang baru. Luhut memastikan, penujukkan Rudiantara sudah final tinggal menunggu pelantikan.
“Pak Rudi itu orang paten. Bagus dia. Tunggu saja, tinggal nunggu RUPS,” ujar Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Dia meyakini sosok Rudiantara akan mampu membawa perubahan di PLN. Apalagi, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga pernah menjabat sebagai Wakil Dirut PLN. “Jadi saya kira Pak Presiden menunjuk Pak Rudi merupakan keputusan yang tepat. Dan saya kira PLN ke depan akan lebih baik lagi,” ujarnya.
(ind)