Kemendag Promosikan Kelapa Sawit Berkelanjutan ke Taiwan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan kembali melakukan misi dagang ke Taiwan. Misi dagang ke Taiwan berlangsung pada 10-12 Desember 2019 dan dipimpin Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendag Arlinda. Kegiatan ini merupakan upaya strategis Kemendag dalan menggenjot ekspor Indonesia ke pasar global.
"Kemendag terus menggencarkan misi dagang ke berbagai kawasan sebagai upaya menggenjot ekspor dan untuk meraih target pertumbuhan ekspor. Misi dagang ke Taiwan ini diharapkan dapat memfasilitasi para pengusaha Indonesia untuk mencapai target ekspor,” ungkap Arlinda di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Pada 2018, total perdagangan Indonesia dan Taiwan tercatat mencapai USD8,26 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia tercatat USD4,7 miliar, sementara impor Indonesia dari Taiwan sebesar USD3,56 miliar. Indonesia merupakan pemasok batubara ke industri Taiwan. Sementara impor Indonesia dari Taiwan terdiri komponen elektronik, sirkuit elektronik, dan kain.
"Kita yakin ekspor ke Taiwan akan meningkat. Hal ini berkaca pada surplus perdagangan nonmigas dengan Taiwan yang mengalami peningkatan 372,17% pada periode Januari-September 2019 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," tegas Arlinda.
Pada misi dagang kali ini, Kemendag juga akan melakukan pertemuan dengan Asosiasi Minyak Nabati Taiwan (Taiwan Vegetable Oil Association/TVOA). Pertemuan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia di Taiwan.
Minyak kelapa sawit memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, salah satunya untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia. Komoditas ini merupakan sumber pendapatan rakyat.
Indonesia memasok 6,58 juta ton atau lebih dari setengah Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) di pasar global berdasarkan skema Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
"Kemendag terus menggencarkan misi dagang ke berbagai kawasan sebagai upaya menggenjot ekspor dan untuk meraih target pertumbuhan ekspor. Misi dagang ke Taiwan ini diharapkan dapat memfasilitasi para pengusaha Indonesia untuk mencapai target ekspor,” ungkap Arlinda di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Pada 2018, total perdagangan Indonesia dan Taiwan tercatat mencapai USD8,26 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia tercatat USD4,7 miliar, sementara impor Indonesia dari Taiwan sebesar USD3,56 miliar. Indonesia merupakan pemasok batubara ke industri Taiwan. Sementara impor Indonesia dari Taiwan terdiri komponen elektronik, sirkuit elektronik, dan kain.
"Kita yakin ekspor ke Taiwan akan meningkat. Hal ini berkaca pada surplus perdagangan nonmigas dengan Taiwan yang mengalami peningkatan 372,17% pada periode Januari-September 2019 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," tegas Arlinda.
Pada misi dagang kali ini, Kemendag juga akan melakukan pertemuan dengan Asosiasi Minyak Nabati Taiwan (Taiwan Vegetable Oil Association/TVOA). Pertemuan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia di Taiwan.
Minyak kelapa sawit memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, salah satunya untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia. Komoditas ini merupakan sumber pendapatan rakyat.
Indonesia memasok 6,58 juta ton atau lebih dari setengah Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) di pasar global berdasarkan skema Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
(ven)