Target Ambisius Ekspor UMKM, Tumbuh Dua Kali Lipat di 2024

Rabu, 08 Januari 2020 - 23:28 WIB
Target Ambisius Ekspor UMKM, Tumbuh Dua Kali Lipat di 2024
Target Ambisius Ekspor UMKM, Tumbuh Dua Kali Lipat di 2024
A A A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menargetkan ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM) tumbuh dua kali lipat pada 2024. Kontribusi UMKM diterangkan terhadap ekspor nasional sejauh ini baru berkisar 14,5%.

"Target ekspor UMKM pada 2024 naik dua kali lipat dari sekarang. Ini kenaikan yang optimis ambisius," ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Menurut Teten, target tersebut masih kecil jika dibandingkan negara lain. Sementara potensi di dalam negeri masih sangat besar. "Maka itu, untuk menaikkan target ekspor, kita akan fokus mengembangkan produk UMKM dan koperasi di sektor-sektor tertentu yang memang permintaan dunianya tinggi," ungkapnya.

Sektor-sektor tersebut seperti produk-produk yang berbasis kelautan, pertanian, dan perkebunan. Selain itu, furniture dan produk kerajinan, produk-produk fashion hingga makanan dan minuman juga cukup tinggi. "Kita kaya akan hasil laut, pertanian, dan perkebunan, baik yang mentah, bahan baku, maupun olahan," jelasnya.

Teten optimistis meski ekonomi global sedang lesu, permintaan ekspor produk UMKM masih cukup tinggi. "Kalau kita fokus pada pengembangan UMKM di sektor-sektor produksi yang permintaan dunianya tinggi, saya kira target ekspor bisa tercapai," imbuhnya.

Lebih lanjut terang dia untuk menggenjot ekspor UMKM yang skala kecil seperti makanan dan minuman hingga produk kerajinan. Maka dibutuhkan agregator atau trading house yang bisa menghubungkan produk UMKM dengan pasar global.

Sementara untuk produk UMKM yang berskala besar dibutuhkan kemitraan dengan usaha besar yang sudah terhubung dengan pasar global. "Kami juga harus bekerja sama dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Perindustrian. Karena sektor teknis ada di kementerian lain," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3994 seconds (0.1#10.140)