Bisa Ganggu Investasi, Bahlil Waspadai Konflik AS-Iran
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mewaspadai konflik Amerika Serikat dan Iran yang akan menambah ketidakpastian global dan bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia.
"Kalau konflik Amerika Serikat dan Iran ini hanya memperparah pertumbuhan ekonomi global," ujarnya saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Bahlil menjelaskan, hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi global belum juga stabil akibat dari gejolak geopolitik yang terjadi di berbagai belahan negara. Hal tersebut membuat para pelaku ekonomi cenderung menahan aksi korporasi maupun investasinya.
Bahlil merincikan, adapun peristiwa geopolitik global yang mempengaruhi kepastian ekonomi diantaranya, Brexit, perang dagang antara AS dengan China, penggulingan Presiden Evo Morales di Bolivia hingga masalah Suriah dan Irak.
"Itulah salah satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global," tuturnya.
Namun, kata Bahlil, pihaknya belum dapat menentukan dampak yang ditimbulkan dari konflik antara AS dengan Iran. Sehingga pihaknya belum dapat mengkaji terkait peluang investasi yang dapat diambil dengan adanya konflik kedua negara tersebut.
"Nah, kita sampai dengan sekarang belum bisa menentukan seberapa besar implikasinya akibat persoalan Iran dan AS ini. Kita lihat nanti. Kita mengkaji semuanya," jelasnya.
"Kalau konflik Amerika Serikat dan Iran ini hanya memperparah pertumbuhan ekonomi global," ujarnya saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Bahlil menjelaskan, hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi global belum juga stabil akibat dari gejolak geopolitik yang terjadi di berbagai belahan negara. Hal tersebut membuat para pelaku ekonomi cenderung menahan aksi korporasi maupun investasinya.
Bahlil merincikan, adapun peristiwa geopolitik global yang mempengaruhi kepastian ekonomi diantaranya, Brexit, perang dagang antara AS dengan China, penggulingan Presiden Evo Morales di Bolivia hingga masalah Suriah dan Irak.
"Itulah salah satu dari beberapa variabel yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global," tuturnya.
Namun, kata Bahlil, pihaknya belum dapat menentukan dampak yang ditimbulkan dari konflik antara AS dengan Iran. Sehingga pihaknya belum dapat mengkaji terkait peluang investasi yang dapat diambil dengan adanya konflik kedua negara tersebut.
"Nah, kita sampai dengan sekarang belum bisa menentukan seberapa besar implikasinya akibat persoalan Iran dan AS ini. Kita lihat nanti. Kita mengkaji semuanya," jelasnya.
(ven)