Gedung Bertingkat Butuh Kontrol Noise
A
A
A
KONTROL noise (kebisingan) dan isolasi suara di bangunan-bangunan bertingkat sangat penting dan harus diperhatikan, terutama di gedung perkantoran dan residential.
Tingkat kebisingan yang tidak diisolasi akan berdampak pada konsentrasi pengguna gedung dan produktivitas karyawannya.
Selain itu, kebisingan dapat berdampak pada kesehatan pengguna gedung tersebut dalam jangka waktu panjang. Efek dari kebisingan itu bukan hanya berdampak pada daya pendengaran, juga pada efek kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, isolasi yang baik dan benar di bangunan sangatlah penting karena bangunan dengan isolasi yang baik, pengguna bangunan itu akan memiliki tingkat produktivitas lebih baik. Begitu juga stamina, konsentrasi, dan tingkat kesehatan pun akan lebih tinggi.
Bayangkan saja apabila sedang melakukan rapat, namun karena isolasi yang kurang bagus, di ruangan rapat dapat terdengar suara dari mesin yang sedang bekerja di gedung tersebut, misalnya saja fanblower. Kebisingan tersebut tentu saja dapat mengganggu konsentrasi peserta rapat. Bahkan, bukan mustahil suara yang mengganggu tersebut dapat menimbulkan miskomunikasi antar peserta akibat sulitnya berkomunikasi.
Selain itu, isolasi yang tidak baik juga dapat berdampak secara langsung terhadap lingkungan sekitar. Contohnya suara mesin yang merambat dari gedung ke permukiman warga di sekitar gedung tersebut. Warga yang tinggal di sekitar gedung tentunya merasa tidak nyaman karena aktivitas sehari-harinya terganggu suara tersebut. Hal ini tentu dapat memicu amarah dari warga yang tinggal dipermukiman tersebut apabila tidak segera diselesaikan.
Untuk mengantisipasi sumber kebisingan pada suatu bangunan, desain dan teknik instalasi sangatlah berpengaruh terhadap hasil suara yang akan dihasilkan. Instalasi yang baik dan benar akan menghasilkan tingkat noise yang kecil.
“Misalnya, untuk pemasangan fan blower, salah satu yang harus diperhatikan adalah memastikan agar fan blower tidak terlalu dekat dengan tempat bekerja atau lokasi aktivitas sehari-hari pengguna gedung,” ujar Kepala Divisi Engineering PT Simtex Mechatronic Indojaya Rizky Putara kepada KORAN SINDO, kemarin.
Selain itu, untuk fan blower itu sendiri juga harus dipasang dengan baik dan ditambahkan isolator getaran (vibrationisolator) yang berfungsi layaknya shockbreaker pada mobil. Selain mengurangi noise yang merambat ke dinding atau lantai gedung, penambahan alat ini juga untuk melindungi gedung dari getaran yang dapat merusak gedung yang dihasilkan mesin yang sedang bekerja.
“Kemudian kita juga bisa melakukan treatment terhadap noise dari mesin dengan menggunakan aksesori pelengkap atau aksesori tambahan. Contohnya pada fan blower, yaitu dengan menggunakan attenuator atau yang dikenal juga sebagai silencer (peredam),” kata Rizky.
Meski begitu, dia mengimbau agar pemilihan peredam pun dilakukan dengan tepat sesuai kondisi di lapangan, baik dari pemilihan jenis maupun ukuran peredamnya. Sebab, apabila pemilihan attenuator tidak dilakukan dengan tepat, dikhawatirkan akan memengaruhi performa dari fan blower atau tingkat pengurangan noise tidak maksimal.
“Hal di atas adalah salah satu contoh yang harus diperhatikan pada saat melakukan isolasi noise di suatu bangunan. Desain dan kontrol noise yang baik sangat diperlukan dalam melakukan desain suatu bangunan. Karena itu akan berdampak bukan hanya pada pengguna bangunan tersebut, juga akan berdampak di lingkungan sekitar,” kata Rizky. (M Ridwan)
Tingkat kebisingan yang tidak diisolasi akan berdampak pada konsentrasi pengguna gedung dan produktivitas karyawannya.
Selain itu, kebisingan dapat berdampak pada kesehatan pengguna gedung tersebut dalam jangka waktu panjang. Efek dari kebisingan itu bukan hanya berdampak pada daya pendengaran, juga pada efek kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, isolasi yang baik dan benar di bangunan sangatlah penting karena bangunan dengan isolasi yang baik, pengguna bangunan itu akan memiliki tingkat produktivitas lebih baik. Begitu juga stamina, konsentrasi, dan tingkat kesehatan pun akan lebih tinggi.
Bayangkan saja apabila sedang melakukan rapat, namun karena isolasi yang kurang bagus, di ruangan rapat dapat terdengar suara dari mesin yang sedang bekerja di gedung tersebut, misalnya saja fanblower. Kebisingan tersebut tentu saja dapat mengganggu konsentrasi peserta rapat. Bahkan, bukan mustahil suara yang mengganggu tersebut dapat menimbulkan miskomunikasi antar peserta akibat sulitnya berkomunikasi.
Selain itu, isolasi yang tidak baik juga dapat berdampak secara langsung terhadap lingkungan sekitar. Contohnya suara mesin yang merambat dari gedung ke permukiman warga di sekitar gedung tersebut. Warga yang tinggal di sekitar gedung tentunya merasa tidak nyaman karena aktivitas sehari-harinya terganggu suara tersebut. Hal ini tentu dapat memicu amarah dari warga yang tinggal dipermukiman tersebut apabila tidak segera diselesaikan.
Untuk mengantisipasi sumber kebisingan pada suatu bangunan, desain dan teknik instalasi sangatlah berpengaruh terhadap hasil suara yang akan dihasilkan. Instalasi yang baik dan benar akan menghasilkan tingkat noise yang kecil.
“Misalnya, untuk pemasangan fan blower, salah satu yang harus diperhatikan adalah memastikan agar fan blower tidak terlalu dekat dengan tempat bekerja atau lokasi aktivitas sehari-hari pengguna gedung,” ujar Kepala Divisi Engineering PT Simtex Mechatronic Indojaya Rizky Putara kepada KORAN SINDO, kemarin.
Selain itu, untuk fan blower itu sendiri juga harus dipasang dengan baik dan ditambahkan isolator getaran (vibrationisolator) yang berfungsi layaknya shockbreaker pada mobil. Selain mengurangi noise yang merambat ke dinding atau lantai gedung, penambahan alat ini juga untuk melindungi gedung dari getaran yang dapat merusak gedung yang dihasilkan mesin yang sedang bekerja.
“Kemudian kita juga bisa melakukan treatment terhadap noise dari mesin dengan menggunakan aksesori pelengkap atau aksesori tambahan. Contohnya pada fan blower, yaitu dengan menggunakan attenuator atau yang dikenal juga sebagai silencer (peredam),” kata Rizky.
Meski begitu, dia mengimbau agar pemilihan peredam pun dilakukan dengan tepat sesuai kondisi di lapangan, baik dari pemilihan jenis maupun ukuran peredamnya. Sebab, apabila pemilihan attenuator tidak dilakukan dengan tepat, dikhawatirkan akan memengaruhi performa dari fan blower atau tingkat pengurangan noise tidak maksimal.
“Hal di atas adalah salah satu contoh yang harus diperhatikan pada saat melakukan isolasi noise di suatu bangunan. Desain dan kontrol noise yang baik sangat diperlukan dalam melakukan desain suatu bangunan. Karena itu akan berdampak bukan hanya pada pengguna bangunan tersebut, juga akan berdampak di lingkungan sekitar,” kata Rizky. (M Ridwan)
(ysw)