Genjot Sejak Awal Tahun, Realisasi Belanja Negara Tembus Rp139,83 Triliun

Rabu, 19 Februari 2020 - 20:16 WIB
Genjot Sejak Awal Tahun, Realisasi Belanja Negara Tembus Rp139,83 Triliun
Genjot Sejak Awal Tahun, Realisasi Belanja Negara Tembus Rp139,83 Triliun
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat memasuki awal tahun 2020, realisasi Belanja Negara sampai dengan akhir Januari 2020 telah mencapai Rp139,83 triliun atau sekitar 5,5% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merinci realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp71,44 triliun (4,2% dari pagu) dan realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp68,39 triliun (8,0% dari pagu APBN).

"Secara nominal, realisasi Belanja Pemerintah Pusat di bulan Januari 2020 sedikit tertekan sebesar 6,2% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Menkeu Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Lebih lanjut terang dia, untuk realisasi belanja modal hingga Januari 2020 sudah mencapai Rp1,86 triliun atau tumbuh sebesar 12,6% (yoy) dari tahun sebelumnya. "Adapun nilai kontrak yang outstanding di akhir Januari 2020 berjumlah Rp51,5 triliun atau lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sejumlah Rp32,1 triliun," katanya.

Dia menambahkan, untuk program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah disalurkan kepada 2.382 mahasiswa dan 66.952 siswa dengan alokasi dana sebesar Rp100,3 miliar. Di bidang kesehatan, terdapat penyaluran Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN) yang telah menjangkau 96,0 juta jiwa dengan dana yang disalurkan Rp4,03 triliun.

Selanjutnya di bidang infrastrukur, hingga Januari 2020 telah terbangun 14,54 km jalan dengan alokasi dana sebesar Rp22,8 miliar dan pembangunan jembatan sepanjang 9,3 meter. Selain itu terdapat realisasi dana pembangunan bendungan yang sudah mencapai Rp1,27 triliun hingga akhir Januari 2020.

"Hal tersebut menunjukkan komitmen Pemerintah untuk memberikan stimulus ke perekonomian melalui belanja produktif yang memberikan dampak berganda (multiplier effect) lebih besar ke masyarakat serta tetap berupaya meningkatkan kualitas APBN antara lain melalui perbaikan pola belanja agar lebih optimal dalam memberikan stimulus," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4455 seconds (0.1#10.140)