IHSG Terjun 5,20% ke Level 4.105
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (19/3/2020) ditutup terjun 225,25 poin atau 5,20% ke posisi 4.105,42.
Sesi pembukaan, IHSG langsung merosot 146,72 poin atau 3,39% ke posisi 4.183,95 pada pukul 09:01 WIB. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun sempat melakukan trading halt pada pukul 09:37:18 waktu JATS ketika IHSG jatuh hingga 5%.
Sepanjang Kamis ini, IHSG bergerak cenderung melemah di kisaran 4.093,71-4.329,62.
Seluruh indeks sektoral bergerak negatif, dengan pelemahan terbesar terjadi pada aneka industri yang anjlok 6,07%, manufaktur merosot 5,96% dan sektor konsumer melemah 5,95%.
Total 589 saham emiten yang diperdagangkan, 427 melemah, 107 stagnan, dan hanya 55 yang menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp4,76 triliun dari 4,85 miliar unit. Asing melakukan jual bersih sebesar Rp633,56 miliar.
IHSG tertekan akibat meningkatnya pandemi virus corona asal China, dimana sampai Kamis ini total 309 kasus, dengan 25 orang meninggal dan 15 yang berhasil sembuh.
Sementara itu, pasar saham Asia juga masih melemah akibat pandemi virus corona asal China, yang terus membebani sentimen investor.
Mengutip dari CNBC, pasar saham Korea Selatan memimpin kerugian dengan Kospi turun 8,39% menjadi 1.457,64 dan indeks Kosdaq jatuh 11,71% ke posisi 428,35. Kospi sempat melakukan trading halt agar tidak melemah lebih dalam selama 20 menit, setelah jatuh 8%.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,27% pada jam terakhir perdagangannya. Pasar saham China daratan juga merana, dengan Shanghai turun 0,98% menjadi 2.702,13.
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,04% menjadi 16.552,83. ASX 200 Australia ditutup lebih rendah 3,44% menjadi 4,782.90 setelah Biro Statistik Australia menunjukkan tingkat pengangguran bulan Februari mencapai 5,1%.
Sesi pembukaan, IHSG langsung merosot 146,72 poin atau 3,39% ke posisi 4.183,95 pada pukul 09:01 WIB. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun sempat melakukan trading halt pada pukul 09:37:18 waktu JATS ketika IHSG jatuh hingga 5%.
Sepanjang Kamis ini, IHSG bergerak cenderung melemah di kisaran 4.093,71-4.329,62.
Seluruh indeks sektoral bergerak negatif, dengan pelemahan terbesar terjadi pada aneka industri yang anjlok 6,07%, manufaktur merosot 5,96% dan sektor konsumer melemah 5,95%.
Total 589 saham emiten yang diperdagangkan, 427 melemah, 107 stagnan, dan hanya 55 yang menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp4,76 triliun dari 4,85 miliar unit. Asing melakukan jual bersih sebesar Rp633,56 miliar.
IHSG tertekan akibat meningkatnya pandemi virus corona asal China, dimana sampai Kamis ini total 309 kasus, dengan 25 orang meninggal dan 15 yang berhasil sembuh.
Sementara itu, pasar saham Asia juga masih melemah akibat pandemi virus corona asal China, yang terus membebani sentimen investor.
Mengutip dari CNBC, pasar saham Korea Selatan memimpin kerugian dengan Kospi turun 8,39% menjadi 1.457,64 dan indeks Kosdaq jatuh 11,71% ke posisi 428,35. Kospi sempat melakukan trading halt agar tidak melemah lebih dalam selama 20 menit, setelah jatuh 8%.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,27% pada jam terakhir perdagangannya. Pasar saham China daratan juga merana, dengan Shanghai turun 0,98% menjadi 2.702,13.
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,04% menjadi 16.552,83. ASX 200 Australia ditutup lebih rendah 3,44% menjadi 4,782.90 setelah Biro Statistik Australia menunjukkan tingkat pengangguran bulan Februari mencapai 5,1%.
(ven)