Tersisa 433 Desa Belum Teraliri Listrik, Target Rampung Tahun Ini

Jum'at, 03 April 2020 - 22:09 WIB
Tersisa 433 Desa Belum Teraliri Listrik, Target Rampung Tahun Ini
Tersisa 433 Desa Belum Teraliri Listrik, Target Rampung Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, menjadi kewajiban pemerintah memenuhi kebutuhan listrik yang menjadi dasar untuk kemudian jadi modal pertumbuhan. Pemerintah memiliki rencana pada tahun 2020 ini mensuplai listrik untuk 433 desa dan juga melistriki 4.191 rumah tangga.

"Negara/pemerintah sesuai undang-undang wajib menjamin ketersediaan energi dan kemudian semua masyarakat perlu dijamin aksesnya terhadap energi dan juga yang pasti harus bisa terjangkau tarifnya," ujar Menteri ESDM di Jakarta, Jumat (3/4/2029).

Menteri ESDM mengatakan dengan PLN, BUMN, bahwa jumlah desa yang ada di Indonesia ini berjumlah 83.436. ”Desa yang sudah berlistrik itu berjumlah 83.003, sehingga desa yang belum berlistrik itu masih tersisa 433 desa,” imbuh Arifin.

Sambung dia, Daya listrik selama ini disuplai berasal dari PLN untuk 74.430 desa, lanjut Menteri ESDM, kemudian yang tidak disuplai oleh PLN sebanyak 5.515 desa dan ini disuplai oleh swadaya masyarakat maupun bantuan daripada pemda setempat.

"Kemudian juga kita berupaya 2 tahun lalu kita berupaya untuk bisa melistriki menambah dengan menyediakan sebesar LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) sebesar 3.058. Ini LTSHE ini juga mempunyai waktu pakai yang memang ke depannya harus kita ganti," kata Menteri ESDM.

Dia pun memetakan bahwa desa yang belum berlistrik itu ada di Papua sejumlah 324 desa, kemudian Papua Barat sejumlah 103 desa, kemudian di Nusa Tenggara Timur 5 desa, dan Maluku .

"Kami sudah melakukan mendapatkan data bahwa PLN sudah melakukan pemetaan daripada lokasi-lokasi desa ini. Masih banyak desa-desa terutama di daerah Papua yang memang masih memiliki kesulitan dalam hal keterjangkauan untuk bisa mendapatkan suplai dari grid," sambung Menteri ESDM.

Untuk itu, Menteri ESDM sampaikan memang harus ada teknologi sendiri untuk bisa mendukung terjaminnya suplai. "Program yang sama juga kita lakukan di tahun 2021, yaitu adalah antara lain juga untuk bisa menggantikan LTSHE yang memang life time-nya kurang lebih hanya 3 tahun, di tahun 2022 kita tambah demikian," sambungnya.

Ke depannya, kelistrikan ini akan i akan disuplai, agar adanya peningkatan konsumsi penyerapan energi listrik untuk rumah tangga-rumah tangga sehingga bisa memiliki dukungan untuk kegiatan industri-industri rumah tangga.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6039 seconds (0.1#10.140)