Kontraktor migas asing harus mampu entas kemiskinan

Senin, 16 Juli 2012 - 17:45 WIB
Kontraktor migas asing harus mampu entas kemiskinan
Kontraktor migas asing harus mampu entas kemiskinan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah menegaskan setiap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Asing harus memenuhi empat pilar, di antaranya harus mampu mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.

“Jika perusahaan asing tidak setuju maka saya persilahkan tinggalkan Indonesia,” tukas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam acara HUT Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (16/7/2012).

Selain mengentaskan kemiskinan, Kontraktor Asing juga harus mempu menunjang pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan peduli lingkungan hidup.

Kendati demikian empat pilar tersebut tidak akan berhasil dengan mulus jika BP Migas beserta pemerintah tidak bekerja secara maksimal. Hembusan serta kritikan yang selama ini ditujukan kepada BP Migas harus dihadapi dengan seksama dan menjadikan kritikan sebagai wadah untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik.

Jero sendiri yakin, BP Migas merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) sehingga tidak mudah untuk dibubarkan begitu saja. “Suara sumbang pembubaran BP Migas sebagai intropeksi diri untuk berbuat lebih baik. Kalau ada kekurangan cepat diperbaiki,” kata dia.

Seluruh dunia saat ini sedang melirik Indonesia untuk melakukan investasi. Diakuinya jika banyak pimpinan perusahaan migas telah menemuinya dan menyatakan akan terus melakukan investasi di Indonesia sehingga regulasi untuk para investor perlu dijaga agar dapat saling menguntungkan. “Jika ada aturan yang tidak tepat untuk saat ini, maka dapat didiskusikan sekaligus diubah,” ucap dia.

Dia juga menambahkan, selain investasi di sektor migas, berinvestasi di bidang ketenagalistrikan merupakan keputusan yang sangat tepat dan menguntungkan. Hal tersebut berdasarkan kondisi ke depan, di mana kebutuhan energi yang terus mengalami peningkatan. “Energi adalah bidang yang tidak akan pernah turun konsumsinya,” ungkapnya.

Dia menuturkan, peningkatan kebutuhan listrik sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat mulai mengkonsumsi listrik lebih besar karena menggunakan peralatan elektronik semisal AC, kulkas dan alat elektronik lain. Hal tersebut, juga akan berlaku terus menerus, walaupun pemerintahan terus berganti. “Kita kepung PLN. Kita jaga agar cepat pekerjaannya,” tegas Mantan Menteri Pariwisata ini.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6741 seconds (0.1#10.140)