Yogyakarta diincar pengembang luar daerah

Rabu, 01 Agustus 2012 - 20:30 WIB
Yogyakarta diincar pengembang luar daerah
Yogyakarta diincar pengembang luar daerah
A A A
Sindonews.com - Bisnis dan usaha di bidang properti di Kota Yogyakarta tidak pernah mengalami kelesuan. Hampir setiap tahun, bisnis ini selalu tumbuh pesat. Kini Yogyakarta banyak diincar pengembang lintas daerah, untuk mengembangkan usahanya.

Ketua DPD Real Estate Indonesia, Remigius Edi Waluyo mengaku tidak sedikit pengembang asal luar daerah yang tertarik menanamkan investasinya di Yogyakarta.

Selain mengembangkan perumahan, mereka juga menawarkan konsep baru dalam bisnis properti. Di antaranya membangun kondominium hotel (kondotel) dan apartemen. “Cukup banyak pengembang luar yang masuk di Yogyakarta,” jelasnya.

Diakuinya, masuknya pengembang lintas daerah ini menjadi ancaman serius bagi pengembang lokal. Khususnya bagi pengembang yang malas untuk melakukan inovasi produk perumahan. Namun bagi pengembang aktif, justru menjadi spirit berusaha dan bersaing secara professional. Sebab usaha seperti ini bisa dilakukan siapa saja dan dari manapun.

REI DIY sendiri, menyikapi hal ini secara positif. REI sudah kerap melakukan bimbingan dan pembinaan kepada para anggotanya, tentang bagaimana berusaha dan mengembangkan property di DIY. Termasuk pelatihan strategi promosi dan pemasaran, agar bisa menang dalam persaingan usaha.

“Ada sekitar 75 anggota kita yang aktif, yang sudah kerap kita lakukan pembinaan,” tegas pemilik PT Cahyo Griya Inti Santosa.

Diakui Remigius, jumlah pengembang yang ada di DIY cukup banyak. REI sendiri hanya mengakomodir pengembang yang status badan usahanya berupa Perseroan Terbatas (PT). Sedangkan untuk bentuk lain, semisal CV tidak diakomodir.

Tingginya minat pengusaha luar daerah masuk di kota Gudeg tidak lepas dari iklim kondusif di masyarakat. hampir sepanjang tahun, tidak pernah ada gejolak dan konflik di masyarakat. hal inilah menjadi nilai tawar tertinggi, dibanding predikat sebagai Kota Pendidikan dan Pariwisata.

Menurut Remi, dulu orang luar tertarik membeli rumah di Yogyakarta untuk berinvestasi. Orang luar daerah memilih membeli rumah, untuk anaknya yang bersekolah atau kuliah di Yogyakarta. Namun cara pandang ini, mulai berubah seiring banyaknya daerah yang mendirikan kampus.

“Sekarang kebanyakan orang ingin menikmati masa tua di Yogyakarta, yang kondusif,” tegasnya.

Dirut PT ASA Persada, Hartono, mengaku tidak risau dengan kehadiran pengembang lintas daerah ini. Di era digital dan global seperti saat ini, sudah saatnya untuk bersaing lebih luas. Asalkan tetap mengedepankan professional dan melengkapi kelengkapan legalitas.

“Asalkan professional dan menjaga kualitas, tidak masalah. Dan kita siap untuk bersaing,” ujar Hartono.

Menurutnya, semakin banyaknya pengembang luar daerah yang masuk, akan membuat industri real estate semakin lebih baik. Apalagi pasar cukup terbuka lebar, dan banyak segmen yang bisa diraih. “Harga itu tidak masalah. Meski mahal tetapi disukai tetap laku,” tutur Hartono.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4425 seconds (0.1#10.140)