Harga daging ayam berangsur turun

Minggu, 26 Agustus 2012 - 18:15 WIB
Harga daging ayam berangsur turun
Harga daging ayam berangsur turun
A A A
Sindonews.com - Seminggu pasca Lebaran, sejumlah harga barang kebutuhan pokok atau sembako di pasar tradisional masih tinggi. Setidaknya itulah yang terlihat dari pantaun SINDO di pasar Jati, Banyumanik dan Pasar Bulu, Kota Semarang.

Menurut sejumlah pedagang sembako, masih tingginya harga bahan kebutuhan pokok disebabkan oleh terbatasnya stok barang dan masih terpengaruh suasana Lebaran.

Harga beras misalnya, untuk beras C4 masih pada kisaran harga Rp8.000/kg, Mentik Rp9.500, Bramo Rp8.000, dan Pandawangi mencapai Rp11.500/kg. Sementara untuk harga telur per kilogramnya masih pada harga Rp16.000. Minyak goreng juga belum mengalami penurunan harga, sejak bulan puasa, yakni Rp11.000/liter. Gula pasir pun demikian, masih bertahan pada harga Rp12.000/kg.

Salah seorang pedagang sembako di pasar Bulu Nono,30, mengaku, masih tingginya harga sembako di pasar dikarenakan sulitnya untuk mencari barang disebabkan stoke yang terbatas.”Dari sejak bulan puasa hingga sekarang belum ada penurunan harga,” ujarnya, Minggu (26/8/2012).

Menurutnya masih belum stabilnya harga sembako juga disebabkan karena masih dalam suasana Lebaran, dimana permintaan sembako masih cukup tinggi.”Permintaan masih tinggi, sementara stok terbatas jadi harga juga menyesuaikan,” imbuhnya.

Sementara itu, daging ayam justru sudah mulai mengalami penurunan harga. Yang pada bulan puasa hingga Lebaran harganya mencapai Rp35 ribu/kg, saat ini sudah turun menjadi Rp30 ribu/kg hingga Rp28 ribu/kg.

Salah seorang pedangang daging ayam, Kasri, 58, mengaku harga daging ayam sudah mulai turun sejak dua hari yang lalu. Hal ini dikarenakan permintaan warga akan danging ayam sudah mulai menurun.”Permintaan sedikit, akhirnya pedagang menjual lebih murah dari pada tidak laku dan membusuk,” kata warga Plompokan Semarang Utara ini.

Meskipun harga sembako masih tinggi, warga masyarakat tidak merasa keberatan dengan hal itu. Konsumen menanggapi harga sembako yang belum stabil masih wajar. Karena warga sudah mulai hapal dengan harga sembako sebelum maupun pasca Lebaran. “Ya mau bagaimana lagi, karena memang kebutuhan jadi kan tetap harus dibeli,” ujar salah seorang pengujung pasar Bulu, Ani Farida.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3020 seconds (0.1#10.140)