GLOB bidik peningkatan pendapatan 20% di 2013

Jum'at, 16 November 2012 - 19:08 WIB
GLOB bidik peningkatan pendapatan 20% di 2013
GLOB bidik peningkatan pendapatan 20% di 2013
A A A
Sindonews.com - PT Global Teleshop Tbk (GLOB) menargetkan akan meningkatkan pendapatan di tahun depan sebesar 20 persen dari target pendapatan tahun ini senilai Rp3,1 triliun.

Emiten yang bergerak dalam penjualan handphone dan distribusi simcard ini telah membukukan pendapatan Rp2,2 triliun hingga kuartal ketiga tahun ini.

Corporate Secretary GLOB Young Dame mengatakan peningkatan pendapatan tersebut akan didukung oleh ekspansi penambahan 50 outlet di tahun depan.

Perseroan saat ini telah memiliki 321 outlet dan setiap outlet membutuhkan investasi di kisaran Rp500 miliar hingga Rp1 miliar tergantung lokasi dan ukuran outletnya.

Ekspansi outlet akan dilakukan dengan menyasar wilayah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. "Kami akan meningkatkan jumlah outlet untuk mendukung target penjualan di tahun depan," ujar Dame di Jakarta, Jumat (16/11/2012).

Kinerja Perseroan saat ini ditopang oleh bisnis distribusi simcard yang mencapai 60 persen dari kontribusi pemasukan, sedangkan sisanya didapatkan dari penjualan handphone.

Setidaknya terdapat tujuh merek handphone yang dijual dalam outlet yang dimiliki Perseroan, dengan mayoritas pemasukannya dari produk smartphone Samsung dan Blackberry.

Mereka mempunyai dua jenis outlet, yaitu Global Teleshop yang menjual berbagai produk dan principal yang eksklusif untuk satu brand. "Outlet Global Teleshop kami mendominasi 80 persen dari outlet yang ada, sisanya dari principal," ujar Dame.

Dalam melakukan ekspansi, Perseroan akan menggunakan dana dari kas internal yang juga akan didukung oleh partisipasi dari pihak produk ataupun fasilitas perbankan. Bantuan pihak lainnya tersebut bisa dalam bentuk bantuan untuk tanggungan biaya sewa lokasi ataupun untuk biaya renovasi tempat.

Di bulan Juli lalu Perseroan telah melakukan initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 111.112.000 lembar saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah proses penawaran.

IPO dilakukan dengan harga penawaran perdana senilai Rp1.150 per saham. Dalam aksi korporasi ini tercatat adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 13,2 kali dari jumlah saham yang ditawarkan selama penawaran umum.

Dari saham yang dilepas itu untuk komposisi pemesanan perorangan sekitar 17 persen dan sisanya diserap investor institusi sebesar 83 persen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7969 seconds (0.1#10.140)