Aprindo : Hortikultura lokal sulit bersaing dengan impor

Sabtu, 12 Januari 2013 - 11:39 WIB
Aprindo : Hortikultura lokal sulit bersaing dengan impor
Aprindo : Hortikultura lokal sulit bersaing dengan impor
A A A
Sindonews.com - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengaku bahwa produk hortikultura lokal sulit bersaing dengan hortikultura impor. Pasalnya, banyak peraturan pemerintah yang memberatkan pengusaha retail.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Aprindo Satria Hamid dalam acara Media Gathering Carrefour.

"Bahwa produk hortikultura lokal sangat sulit menyaingi hortikultura impor, seperti peraturan dari pemerintah dan regulasi-regulasi yang memberatkan banyak pengusaha retail," ujar Satria kepada wartawan di FX Plaza, Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Satria mengatakan, rantai distribusi produk hortikultura lokal amat rumit. Ketika sampai di pasar retail, harga hortikultura lokal sudah amat tinggi akibat hal tersebut. Dengan kondisi seperti ini, tentu sulit bagi hortikultura lokal untuk bersaing dengan hortikultura impor.

"Bayangkan saja harga jeruk medan lokal lebih mahal bila dibandingkan jeruk impor. Hal itu terlihat banyak regulasi dari pemerintah yang membuat sulit dan masuk dengan cepat produk lokal," ujarnya.

Dia juga menuturkan, untuk retail ada berbagai kalangan, seperti kalangan ekspatriat yang menginginkan daging berkualitas kelas atas, sehingga tidak bisa disuplai hanya dari produk lokal.

"Jadi kami menginginkan 14 RPH (rumah potong hewan) modern, hanya empat yang bersertifikasi di Indonesia. Kalau kita membicarakan hukum ekonomi tidak pernah melihat lima tahun kebelakang. Harga sapi sekarang Rp150 ribu per kilogramnya karena konsumen tidak bisa disubstitusi. Daging lokal secara kualitas, kita tidak bisa mendapatkan daging lokal yang baik," jelas dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8014 seconds (0.1#10.140)