BPH Migas targetkan hemat BBM subsidi 2,5 juta KL
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menargetkan penghematan BBM subsidi pada 2013 sebesar 2,5 juta Kiloliter (KL).
Kepala BPH Migas, Andy N Sommeng mengatakan, usaha penghematan ini akan dilakukan melalui berbagai program seperti penggunaan sistem IT, pelarangan kendaraan dinas menggunakan premium, pemberantasan penyelundupan, dan sebagainya.
"Tahun lalu, (penghematan) bisa mencapai 1 juta (KL) lebih. Tahun ini kita targetkan bisa mencapai 2,3-2,5 juta KL," ujarnya usai konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/1/2013).
Andy mengungkapkan, jika langkah-langkah penghematan tidak dilakukan, maka konsumsi BBM subsidi akan membengkak hingga 48 juta KL. "Kalau tanpa itu, melebihi dari 48 (juta KL)," kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan, jika kuota BBM subisi habis sebelum akhir tahun, pihaknya akan mengajukan lagi tambahan kuota BBM subsidi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kalau misalnya kuota BBM subsidi habis, maka kita ajukan lagi ke DPR," kata Susilo.
Hingga kini, lanjut Susilo, Kementerian ESDM sama sekali belum memiliki rencana untuk menaikkan harga BBM subsidi. "Kami bersama pemerintah belum ada rencana untuk menaikkan harga BBM subsidi," tukasnya.
Kepala BPH Migas, Andy N Sommeng mengatakan, usaha penghematan ini akan dilakukan melalui berbagai program seperti penggunaan sistem IT, pelarangan kendaraan dinas menggunakan premium, pemberantasan penyelundupan, dan sebagainya.
"Tahun lalu, (penghematan) bisa mencapai 1 juta (KL) lebih. Tahun ini kita targetkan bisa mencapai 2,3-2,5 juta KL," ujarnya usai konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/1/2013).
Andy mengungkapkan, jika langkah-langkah penghematan tidak dilakukan, maka konsumsi BBM subsidi akan membengkak hingga 48 juta KL. "Kalau tanpa itu, melebihi dari 48 (juta KL)," kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan, jika kuota BBM subisi habis sebelum akhir tahun, pihaknya akan mengajukan lagi tambahan kuota BBM subsidi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kalau misalnya kuota BBM subsidi habis, maka kita ajukan lagi ke DPR," kata Susilo.
Hingga kini, lanjut Susilo, Kementerian ESDM sama sekali belum memiliki rencana untuk menaikkan harga BBM subsidi. "Kami bersama pemerintah belum ada rencana untuk menaikkan harga BBM subsidi," tukasnya.
(izz)