Fraksi Demokrat: IPO lebih efisien
A
A
A
Sindonews.com - Fraksi Demokrat menyatakan secara tegas dukungannya terkait rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Semen Baturaja.
"Akhirnya kita bicara secara fraksi. Saya ingin menyarankan mendukung ini (IPO Semen Baturaja) disetujui," terang Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat, Andi Timo Pangeran dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai Persetujuan IPO Semen Baturaja di Gedung DPR RI, Jakarta, Senen (4/2/2013).
Dia menerangkan, alasan dukungan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa mekanisme IPO dapat ditempuh untuk meningkatan pendanaan perusahaan tanpa mengganggu keuangan persoran dibandingkan harus melakukan pinjaman, sehingga menyebabkan perseroan harus berutang.
"Untuk mencari tambahan modal kan bisa melakukan pinjaman bank, IPO atau yang lain. Menurut saya kalau kita melakukan IPO, kita bisa melakukan efisiensi tanpa harus berutang. Jadi mekanisme IPO saya pikir yang paling pas," tandasnya.
Andi menambahkan, jangan hanya PT Semen Baturaja yang melakukan IPO tahun ini, tetapi Badun Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya juga bisa melakukan IPO.
"Kenapa tidak akan ada BUMN yang IPO, padahal kita tahu kalau BUMN IPO akan lebih baik karena akan lebih mandiri lebih professional," imbuhnya.
Pada RDP sebelumnya, yang digelar pada Desember tahun lalu, Fraksi Demokrat bersama dengan PKB, PAN, PDIP, dan PKS menyetujui rencana IPO Semen Baturaja, namun dengan berbagai catatan. Sementara tiga fraksi, yakni Golkar, PPP dan Gerindra menolak rencana tersebut.
"Akhirnya kita bicara secara fraksi. Saya ingin menyarankan mendukung ini (IPO Semen Baturaja) disetujui," terang Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat, Andi Timo Pangeran dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai Persetujuan IPO Semen Baturaja di Gedung DPR RI, Jakarta, Senen (4/2/2013).
Dia menerangkan, alasan dukungan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa mekanisme IPO dapat ditempuh untuk meningkatan pendanaan perusahaan tanpa mengganggu keuangan persoran dibandingkan harus melakukan pinjaman, sehingga menyebabkan perseroan harus berutang.
"Untuk mencari tambahan modal kan bisa melakukan pinjaman bank, IPO atau yang lain. Menurut saya kalau kita melakukan IPO, kita bisa melakukan efisiensi tanpa harus berutang. Jadi mekanisme IPO saya pikir yang paling pas," tandasnya.
Andi menambahkan, jangan hanya PT Semen Baturaja yang melakukan IPO tahun ini, tetapi Badun Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya juga bisa melakukan IPO.
"Kenapa tidak akan ada BUMN yang IPO, padahal kita tahu kalau BUMN IPO akan lebih baik karena akan lebih mandiri lebih professional," imbuhnya.
Pada RDP sebelumnya, yang digelar pada Desember tahun lalu, Fraksi Demokrat bersama dengan PKB, PAN, PDIP, dan PKS menyetujui rencana IPO Semen Baturaja, namun dengan berbagai catatan. Sementara tiga fraksi, yakni Golkar, PPP dan Gerindra menolak rencana tersebut.
(rna)