Proyek EOR Medco di Rimau terus dikaji hasilnya
A
A
A
Sindonews.com - PT Medco E&P Indonesia (Medco) menggelar media gathering bersama wartawan di Patra Jasa Hotel, Anyer, Banten. Kegiatan ini dihadiri Senior Manager of Relations PT Medco E&P Joang Laksanto.
Dalam kesempatan tersebut, Joang menjelaskan tentang perkembangan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diterapkan Medco belum lama ini untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan Kaji Semboga, blok Rimau, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang dikelolanya.
"Perkembangan EOR yang dilakukan di Rimau pada bulan Desember, hasilnya kurang lebih 15 bulan akan diketahui. Untuk saat ini belum ada nilai. Tapi selama kita lihat empat bulan, cukup baik, progressnya baik," terang Joang di Anyer, Banten, Sabtu (2/3/2013).
Joang mengatakan, proyek EOR dengan nilai investasi USD15 juta ini masih untuk memotori. Sehingga untuk secara angka, belum diketahui. "Masih dikaji yang di Semboga. Angka produksi dari penerepan EOR belum diketahui," ungkapnya.
"Medco adalah termasuk salah satu pioneer di Indonesia dalam aplikasi teknologi EOR yang menggunakanchemicals," tambah Joang.
Diberitakan sebelumnya, Medco mulai menerapkan teknologi EOR untuk enam sumur minyak di lapangan Kaji Semboga, blok Rimau, ditandai dengan uji coba pada Januari 2013.
Presiden Direktur Medco E&P Frila Berlini Yaman mengatakan, teknologi injeksi air yang dicampur dengan bahan kimia berupa surfaktant dan polimer tersebut (recovery factor) diharapkan mampu mengangkat minyak bumi yang terperangkap dibebatuan di dalam bumi, sehingga dapat mempertahankan laju produksi minyak.
"Dengan teknologi EOR dapat ditingkatkan recovery factor 10 persen sampai 15persen sedangkan saat ini baru 39 persen. Jadi untuk enam sumur tersebut diharapkan menambah produksi 250 barel minyak per hari," ujar Frila.
Dalam kesempatan tersebut, Joang menjelaskan tentang perkembangan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diterapkan Medco belum lama ini untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan Kaji Semboga, blok Rimau, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang dikelolanya.
"Perkembangan EOR yang dilakukan di Rimau pada bulan Desember, hasilnya kurang lebih 15 bulan akan diketahui. Untuk saat ini belum ada nilai. Tapi selama kita lihat empat bulan, cukup baik, progressnya baik," terang Joang di Anyer, Banten, Sabtu (2/3/2013).
Joang mengatakan, proyek EOR dengan nilai investasi USD15 juta ini masih untuk memotori. Sehingga untuk secara angka, belum diketahui. "Masih dikaji yang di Semboga. Angka produksi dari penerepan EOR belum diketahui," ungkapnya.
"Medco adalah termasuk salah satu pioneer di Indonesia dalam aplikasi teknologi EOR yang menggunakanchemicals," tambah Joang.
Diberitakan sebelumnya, Medco mulai menerapkan teknologi EOR untuk enam sumur minyak di lapangan Kaji Semboga, blok Rimau, ditandai dengan uji coba pada Januari 2013.
Presiden Direktur Medco E&P Frila Berlini Yaman mengatakan, teknologi injeksi air yang dicampur dengan bahan kimia berupa surfaktant dan polimer tersebut (recovery factor) diharapkan mampu mengangkat minyak bumi yang terperangkap dibebatuan di dalam bumi, sehingga dapat mempertahankan laju produksi minyak.
"Dengan teknologi EOR dapat ditingkatkan recovery factor 10 persen sampai 15persen sedangkan saat ini baru 39 persen. Jadi untuk enam sumur tersebut diharapkan menambah produksi 250 barel minyak per hari," ujar Frila.
(gpr)