Harga bawang putih di Maros naik 50%
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga bawang putih juga dirasakan masyarakat di wilayah Indonesia Timur. Di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan juga melambung sekitar 50 persen dari harga normal.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentral Maros, Pasar Batang Ase, dan Pasar Bulu-bulu, harga bawang putih mencapai Rp50 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya, harga bawang putih Rp25 per kg. Selain bawang putih, bawang merah juga naik dari Rp18 ribu per kg menjadi Rp35 per kg. Begitu juga dengan cabe rawit dari harga Rp18 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, dan tomat dari Rp5 ribu per kg menjadi Rp8 ribu per kg.
Salah satu pedagang di Pasar Batang Ase, Dg Sama mengatakan, harga bahan pokok terutama bawang merah dan putih naik karena kondisi cuaca. Hujan yang melanda beberapa daerah di Sulsel membuat pasokan berkurang.
Sama mengaku, pasokan bawang yang dijual didapatkan dari kabupaten Enrekang. "Dulu bawang yang saya jual dari Enrekang dan Maluku. Tapi sekarang tinggal dari Enrekang," ujarnya, Selasa, (12/3/2013).
Sementara, Yusuf, salah satu pedagang di Pasar Sentral Maros mengemukakan, melonjaknya harga tersebut dikarekanan persoalan pengiriman bawang dari luar daerah mengalami keterlambatan, seperti bawang dari Bima. Selain itu, curah hujan yang tinggi saat menjelang panen bawang mengakibatkan produksi bawang di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan anjlok, seperti daerah Soppeng, Bone Bantaeng, dan Gowa.
Harga bawang merah dari pedagang, lima hari lalu masih sekitar Rp15 Ribu per kg dengan harga jual di pasar Rp20 ribu per kg. "Saat ini harga pedagang, kisarannya Rp23,500 hingga Rp28 ribu, sehingga umumnya pedagang di pasar saat ini menjualnya mulai dari Rp33 ribu hingga Rp35 ribu," kata Yusuf.
Begitu juga dengan harga bawang putih yang juga naik hingga Rp35 Ribu per kg. Padahal dua hari lalu hanya Rp28 ribu. "Naiknya harga bawang putih seiring dengan kenaikan bawang merah, pengiriman barang dari Bima terlambat masuk ke Makassar," katanya seraya memprediksi, harga bawang ini akan terus meningkat jika pengiriman bawang dari luar daerah belum masuk.
Kepala Dinas Koperindag Maros, Thamrin Gassing mengatakan, kenaikan harga bawang dan beberapa kebutuhan pokok lainnya akibat stok barang yang sedikit. Banyak barang yang busuk akibat hujan yang terjadi akhir-akhir ini.
"Bawang merah dan putih memang lagi langka karena kesedian barang menurun akibat musim hujan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentral Maros, Pasar Batang Ase, dan Pasar Bulu-bulu, harga bawang putih mencapai Rp50 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya, harga bawang putih Rp25 per kg. Selain bawang putih, bawang merah juga naik dari Rp18 ribu per kg menjadi Rp35 per kg. Begitu juga dengan cabe rawit dari harga Rp18 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, dan tomat dari Rp5 ribu per kg menjadi Rp8 ribu per kg.
Salah satu pedagang di Pasar Batang Ase, Dg Sama mengatakan, harga bahan pokok terutama bawang merah dan putih naik karena kondisi cuaca. Hujan yang melanda beberapa daerah di Sulsel membuat pasokan berkurang.
Sama mengaku, pasokan bawang yang dijual didapatkan dari kabupaten Enrekang. "Dulu bawang yang saya jual dari Enrekang dan Maluku. Tapi sekarang tinggal dari Enrekang," ujarnya, Selasa, (12/3/2013).
Sementara, Yusuf, salah satu pedagang di Pasar Sentral Maros mengemukakan, melonjaknya harga tersebut dikarekanan persoalan pengiriman bawang dari luar daerah mengalami keterlambatan, seperti bawang dari Bima. Selain itu, curah hujan yang tinggi saat menjelang panen bawang mengakibatkan produksi bawang di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan anjlok, seperti daerah Soppeng, Bone Bantaeng, dan Gowa.
Harga bawang merah dari pedagang, lima hari lalu masih sekitar Rp15 Ribu per kg dengan harga jual di pasar Rp20 ribu per kg. "Saat ini harga pedagang, kisarannya Rp23,500 hingga Rp28 ribu, sehingga umumnya pedagang di pasar saat ini menjualnya mulai dari Rp33 ribu hingga Rp35 ribu," kata Yusuf.
Begitu juga dengan harga bawang putih yang juga naik hingga Rp35 Ribu per kg. Padahal dua hari lalu hanya Rp28 ribu. "Naiknya harga bawang putih seiring dengan kenaikan bawang merah, pengiriman barang dari Bima terlambat masuk ke Makassar," katanya seraya memprediksi, harga bawang ini akan terus meningkat jika pengiriman bawang dari luar daerah belum masuk.
Kepala Dinas Koperindag Maros, Thamrin Gassing mengatakan, kenaikan harga bawang dan beberapa kebutuhan pokok lainnya akibat stok barang yang sedikit. Banyak barang yang busuk akibat hujan yang terjadi akhir-akhir ini.
"Bawang merah dan putih memang lagi langka karena kesedian barang menurun akibat musim hujan," ujarnya.
(izz)