Mendag siap didamaikan dengan Mentan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku siap presentasikan langkah-langkah yang akan diambilnya kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa. Seperti diketahui, sudah sepekan terakhir harga bawang putih terus melonjak tajam di atas Rp50 ribu per kilogram dan bawang merah mulai turut melonjak.
"Ini dalam proses pemasokan bawang merah dan bawang putih yang harus disikapi dan kami sepakat mengambil sikap dan besok kita akan presentasikan kepada Pak Menko Perekonomian langkah-langkah yang akan diambil. Pokoknya semangat menyelesaikan apapun yang mencemaskan masyarakat selama ini dalam beberapa hari kedepan ini," jelas Gita di kantor Presiden, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
Gita mengaku, terkait regulasi impor hortikultura, memang perlu ada pembenahan. Diperlukan ada penyatuan antara regulasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Saya rasa semangat kedepannya adalah mengkartuataskan proses perolehan rekomendasi dan juga izin impor. Kalau sekarang ini izin impor dari Kemendag, tapi itu juga harus dipadu oleh perolehan rekomendasi teknis dari Kementan. Alangkah baiknya kalau kedua itu bisa digabung seperti apa yang sudah dilakukan di lembaga pemerintahan lainnya seperti BKPM, utu kan satu pintu," harapnya.
Banyak kalangan menilai, selama ini antara Kemendag dengan Kementan tidak mampu melakukan koordinasi dengan baik terkait permasalahan pangan dewasa ini. Bahkan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang meminta pemimpin dari dua lembaga tersebut duduk bersama mencari solusi.
"Iya. Besok sepakat menuntaskan semuanya dan kita menunggu Pak Menko balik dari luar negeri. Besok sore setelah itu kita langsung paparkan supaya bisa direstui. Kita juga akan langsung update ke Bapak Presiden," ujarnya.
"Ini dalam proses pemasokan bawang merah dan bawang putih yang harus disikapi dan kami sepakat mengambil sikap dan besok kita akan presentasikan kepada Pak Menko Perekonomian langkah-langkah yang akan diambil. Pokoknya semangat menyelesaikan apapun yang mencemaskan masyarakat selama ini dalam beberapa hari kedepan ini," jelas Gita di kantor Presiden, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
Gita mengaku, terkait regulasi impor hortikultura, memang perlu ada pembenahan. Diperlukan ada penyatuan antara regulasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Saya rasa semangat kedepannya adalah mengkartuataskan proses perolehan rekomendasi dan juga izin impor. Kalau sekarang ini izin impor dari Kemendag, tapi itu juga harus dipadu oleh perolehan rekomendasi teknis dari Kementan. Alangkah baiknya kalau kedua itu bisa digabung seperti apa yang sudah dilakukan di lembaga pemerintahan lainnya seperti BKPM, utu kan satu pintu," harapnya.
Banyak kalangan menilai, selama ini antara Kemendag dengan Kementan tidak mampu melakukan koordinasi dengan baik terkait permasalahan pangan dewasa ini. Bahkan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang meminta pemimpin dari dua lembaga tersebut duduk bersama mencari solusi.
"Iya. Besok sepakat menuntaskan semuanya dan kita menunggu Pak Menko balik dari luar negeri. Besok sore setelah itu kita langsung paparkan supaya bisa direstui. Kita juga akan langsung update ke Bapak Presiden," ujarnya.
(gpr)