2012, DILD raih laba bersih Rp181,32 M
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang 2012, PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp181,32 miliar, atau tumbuh 29,50 persen dibandingkan pencapaian 2011 yang hanya senilai Rp140,02 miliar.
"Laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp181,32 miliar, atau melonjak sebesar 29,50 persen dibandingkan pencapaian 2011 senilai Rp140,02 miliar," kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Menurut dia, melonjaknya laba bersih ini terutama disebabkan adanya peningkatan laba usaha sebesar 61,83 persen menjadi Rp303,66 miliar.
Archied menjelaskan, pencapaian tersebut seiring dengan meningkatnya seluruh indikator kinerja usaha perseroan 2012. Kemampuan perseroan dalam meningkatan pendapatan maupun profitabilitas jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada 2012, kami berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk memperkuat kinerja dan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan. Kondisi makro ekonomi dan iklim bisnis yang relatif kondusif dan ditopang tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti menjadi salah satu faktor yang turut pendorong pertumbuhan kinerja Intiland," ujar dia.
"Laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp181,32 miliar, atau melonjak sebesar 29,50 persen dibandingkan pencapaian 2011 senilai Rp140,02 miliar," kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Menurut dia, melonjaknya laba bersih ini terutama disebabkan adanya peningkatan laba usaha sebesar 61,83 persen menjadi Rp303,66 miliar.
Archied menjelaskan, pencapaian tersebut seiring dengan meningkatnya seluruh indikator kinerja usaha perseroan 2012. Kemampuan perseroan dalam meningkatan pendapatan maupun profitabilitas jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada 2012, kami berhasil mengeksekusi sejumlah strategi kunci untuk memperkuat kinerja dan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan. Kondisi makro ekonomi dan iklim bisnis yang relatif kondusif dan ditopang tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti menjadi salah satu faktor yang turut pendorong pertumbuhan kinerja Intiland," ujar dia.
(izz)