Gapensi nilai tender proyek di Tana Toraja lamban
A
A
A
Sindonews.com - Gabungan Pengusaha Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) menilai pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja lamban melaksanakan tender pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2013.
Ketua Gapensi Tana Toraja, Jimmy Andilolo menyatakan, idealnya tender barang dan jasa pemerintah yang didanai anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2013 dilaksanakan pada Maret. Pasalnya, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah turun pada Januari 2013. Seharusnya, seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah dimulai pada April.
"Gapensi menilai pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa tahun ini lamban. Memasuki April, sebagian besar pengadaan barang dan jasa di SKPD belum dilaksanakan karena masih menunggu proses tender," ujar Jimmy, Rabu (3/4/2013).
Menurutnya, pelaksanaan tender proyek yang lamban bisa berdampak penyelesaian pekerjaan bisa mengalami keterlambatan. Selain itu, kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai harapan sebab mengejar target waktu. Tidak menutup kemungkinan, ada oknum rekanan menyelesaikan pekerjaan asal jadi lantaran mengejar target waktu.
Jimmy menuturkan, salah satu kendala yang dihadapi para rekanan/kontraktor dalam melaksanakan proyek pemerintah di Tana Toraja yakni cuaca yang sulit ditebak. Musim hujan yang berkepanjangan seringkali membuat pekerjaan fisik terhenti lantaran lokasi proyek sulit dilalui kendaraan pengangkut material.
Selain itu, pada bulan-bulan tertentu beberapa jenis material sulit diperoleh disebabkan permintaan material yang sangat banyak. Sementara waktu yang diberikan pemerintah kepada rekanan untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat terbatas
"Pelaksanaan tender yang lamban menyebabkan waktu pelaksanaan pekerjaan juga semakin singkat. Jangan sampai rekanan bekerja asal jadi hanya untuk mengejar target waktu pekerjaan harus tuntas," jelasnya.
Pihaknya meminta agar seluruh SKPD segera melaksanakan proses tender barang dan jasa, sehingga rekanan yang menjadi pemenang tender bisa segera memulai pekerjaan. Dengan begitu, pekerjaan juga tuntas tepat waktu dan hasil pekerjaan juga lebih maksimal lantaran rekanan tidak diburu waktu.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, semua SKPD sudah melakukan proses tender barang dan jasa," kata Jimmy.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Tana Toraja, David Kambu mengakui, Distarkim Tana Toraja belum melaksanakan tender proyek fisik lantaran semua kegiatan yang direncanakan akan dikerjakan 2013 masih dalam tahap survei. Khusus di Distarkim tahun ini ada sekitar sepuluh paket pekerjaan fisik yang akan ditender yang nilai anggarannya di atas Rp200 juta.
"Kalau kegiatan survei sudah selesai, proyek yang nilainya di atas Rp200 juta segera ditender," ujar David.
Ketua Gapensi Tana Toraja, Jimmy Andilolo menyatakan, idealnya tender barang dan jasa pemerintah yang didanai anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2013 dilaksanakan pada Maret. Pasalnya, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah turun pada Januari 2013. Seharusnya, seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sudah dimulai pada April.
"Gapensi menilai pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa tahun ini lamban. Memasuki April, sebagian besar pengadaan barang dan jasa di SKPD belum dilaksanakan karena masih menunggu proses tender," ujar Jimmy, Rabu (3/4/2013).
Menurutnya, pelaksanaan tender proyek yang lamban bisa berdampak penyelesaian pekerjaan bisa mengalami keterlambatan. Selain itu, kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai harapan sebab mengejar target waktu. Tidak menutup kemungkinan, ada oknum rekanan menyelesaikan pekerjaan asal jadi lantaran mengejar target waktu.
Jimmy menuturkan, salah satu kendala yang dihadapi para rekanan/kontraktor dalam melaksanakan proyek pemerintah di Tana Toraja yakni cuaca yang sulit ditebak. Musim hujan yang berkepanjangan seringkali membuat pekerjaan fisik terhenti lantaran lokasi proyek sulit dilalui kendaraan pengangkut material.
Selain itu, pada bulan-bulan tertentu beberapa jenis material sulit diperoleh disebabkan permintaan material yang sangat banyak. Sementara waktu yang diberikan pemerintah kepada rekanan untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat terbatas
"Pelaksanaan tender yang lamban menyebabkan waktu pelaksanaan pekerjaan juga semakin singkat. Jangan sampai rekanan bekerja asal jadi hanya untuk mengejar target waktu pekerjaan harus tuntas," jelasnya.
Pihaknya meminta agar seluruh SKPD segera melaksanakan proses tender barang dan jasa, sehingga rekanan yang menjadi pemenang tender bisa segera memulai pekerjaan. Dengan begitu, pekerjaan juga tuntas tepat waktu dan hasil pekerjaan juga lebih maksimal lantaran rekanan tidak diburu waktu.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, semua SKPD sudah melakukan proses tender barang dan jasa," kata Jimmy.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Tana Toraja, David Kambu mengakui, Distarkim Tana Toraja belum melaksanakan tender proyek fisik lantaran semua kegiatan yang direncanakan akan dikerjakan 2013 masih dalam tahap survei. Khusus di Distarkim tahun ini ada sekitar sepuluh paket pekerjaan fisik yang akan ditender yang nilai anggarannya di atas Rp200 juta.
"Kalau kegiatan survei sudah selesai, proyek yang nilainya di atas Rp200 juta segera ditender," ujar David.
(izz)