MNC Sky Vision targetkan pelanggan baru tumbuh 35%
A
A
A
Sindonews.com - Emiten penyedia jasa televisi berlangganan yang merupakan salah satu anak usaha PT Global Mediacom Tbk (BMTR), yakni PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan pelanggan baru sebesar 35 persen dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan tahunan yang dipublikasi perseroan hari ini dipaparkan bahwa jumlah pelanggan pada tahun lalu meningkat 558 ribu atau rata-rata 46 ribu pelanggan baru per bulan.
"Hal ini jauh melebihi target kami, yaitu 405 ribu pelanggan baru pada tahun 2012," kata Komisaris Utama MSKY, Hary Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Rabu (17/4/2013).
Dari jumlah itu, jumlah pelanggan baru didominasi pelanggan dari luar Jakarta dan sekitarnya yang mencapai 60-70 persen. Di beberapa daerah, seperti di Sumatera dan Kalimantan, pertumbuhan pelanggan mencapai lebih dari 100 persen per tahun.
Hary menjelaskan, penetrasi TV berlangganan di Indonesia masih yang terendah di Asia Tenggara, sehingga memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan.
Pada akhir tahun lalu, hanya sekitar 6,8 persen rumah tangga Indonesia berlangganan layanan TV berlangganan, sedangkan negara Asia Tenggara lainnya memiliki penetrasi 10 persen atau lebih. Bahkan di India, penetrasi pasarnya TV berlangganan mencapai 80 persen.
"Sebagai perusahaan TV berlangganan dengan pertumbuhan pesat di dunia dan pelanggan yang bertambah 50 ribu per bulan pada kuartal akhir 2012, MNC Sky Vision berada pada posisi paling strategis dibanding pesaing untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," tuturnya.
Pemanfaatan potensi ini akan didukung konten yang unggul, tenaga penjualan internal yang efektif dan satu-satunya pengguna transponder S-band di Tanah Air yang menghasilkan siaran berkualitas tinggi.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2012, saat ini telah menjadi perusahaan TV berlangganan terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 1,72 juta pelanggan dan pangsa pasar mencapai 71 persen.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan pangsa pasar meningkat menjadi 72 persen. Saat ini, perseroan memiliki tiga bisnis televisi berlangganan, yakni Indovision, Top TV dan Okevision.
"Pada tahun 2013, kami akan terus berinvestasi di saluran. Kami perkirakan bahwa marjin akan meningkat dan pelanggan akan bertumbuh sebesar 35 persen, sementara EBITDA tetap stabil," ujar Hary.
Dengan meningkatnya marjin, menurut dia, perseroan akan memperoleh dana tambahan yang akan diinvestasikan kembali. Perseroan juga akan menawarkan saluran baru, baik internasional maupun lokal secara eksklusif.
Sementara perseroan pada tahun lalu berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 38 persen menjadi Rp2,4 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp1,7 triliun. Laba usaha naik 40 persen menjadi Rp495 miliar dari Rp353 miliar pada 2011. Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp82 miliar dari tahun sebelumnya Rp65 miliar, dengan EBITDA tumbuh 38 persen dari Rp728 miliar menjadi Rp1 triliun.
Berdasarkan laporan tahunan yang dipublikasi perseroan hari ini dipaparkan bahwa jumlah pelanggan pada tahun lalu meningkat 558 ribu atau rata-rata 46 ribu pelanggan baru per bulan.
"Hal ini jauh melebihi target kami, yaitu 405 ribu pelanggan baru pada tahun 2012," kata Komisaris Utama MSKY, Hary Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Rabu (17/4/2013).
Dari jumlah itu, jumlah pelanggan baru didominasi pelanggan dari luar Jakarta dan sekitarnya yang mencapai 60-70 persen. Di beberapa daerah, seperti di Sumatera dan Kalimantan, pertumbuhan pelanggan mencapai lebih dari 100 persen per tahun.
Hary menjelaskan, penetrasi TV berlangganan di Indonesia masih yang terendah di Asia Tenggara, sehingga memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan.
Pada akhir tahun lalu, hanya sekitar 6,8 persen rumah tangga Indonesia berlangganan layanan TV berlangganan, sedangkan negara Asia Tenggara lainnya memiliki penetrasi 10 persen atau lebih. Bahkan di India, penetrasi pasarnya TV berlangganan mencapai 80 persen.
"Sebagai perusahaan TV berlangganan dengan pertumbuhan pesat di dunia dan pelanggan yang bertambah 50 ribu per bulan pada kuartal akhir 2012, MNC Sky Vision berada pada posisi paling strategis dibanding pesaing untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," tuturnya.
Pemanfaatan potensi ini akan didukung konten yang unggul, tenaga penjualan internal yang efektif dan satu-satunya pengguna transponder S-band di Tanah Air yang menghasilkan siaran berkualitas tinggi.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2012, saat ini telah menjadi perusahaan TV berlangganan terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 1,72 juta pelanggan dan pangsa pasar mencapai 71 persen.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan pangsa pasar meningkat menjadi 72 persen. Saat ini, perseroan memiliki tiga bisnis televisi berlangganan, yakni Indovision, Top TV dan Okevision.
"Pada tahun 2013, kami akan terus berinvestasi di saluran. Kami perkirakan bahwa marjin akan meningkat dan pelanggan akan bertumbuh sebesar 35 persen, sementara EBITDA tetap stabil," ujar Hary.
Dengan meningkatnya marjin, menurut dia, perseroan akan memperoleh dana tambahan yang akan diinvestasikan kembali. Perseroan juga akan menawarkan saluran baru, baik internasional maupun lokal secara eksklusif.
Sementara perseroan pada tahun lalu berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 38 persen menjadi Rp2,4 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp1,7 triliun. Laba usaha naik 40 persen menjadi Rp495 miliar dari Rp353 miliar pada 2011. Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp82 miliar dari tahun sebelumnya Rp65 miliar, dengan EBITDA tumbuh 38 persen dari Rp728 miliar menjadi Rp1 triliun.
(rna)