Prabowo dukung pengurangan subsidi BBM
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan, beban Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sudah terlalu berat, sehingga dia setuju dan mendukung dilakukan pengurangan subsidi.
"Nanti saya pelajari dulu ya (soal pengurangan subsidi BBM). Intinya memang beban di APBN sudah sangat berat. Jadi bagaimanapun, saya kira memang pemerintah juga harus menyesuaikan dengan tuntutan untuk mengurangi beban APBN supaya pembangunan bisa lebih lancar," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, baru-baru ini.
Prabowo mengaku, pernah menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mengurangi subsidi BBM bagi orang mampu, namun tetap melindungi orang miskin.
"Jadi, saya pernah sarankan ke presiden bahwa subsidi bisa kita kurangi dan yang penting kita amankan orang yang paling miskin, yang paling lemah. Itu kita amankan dan kita jaga. Tapi saya kira, mau tidak mau kita harus kurangi subsidi BBM," katanya.
Memang menurutnya ada beberapa solusi tetapi apapun solusinya, Prabowo tetap berpendapat bahwa pengurangan subsidi merupakan cara paling efektif. "Saya kira bagaimanapun (caranya), suatu saat kita harus berani untuk mengurangi subsidi," tuturnya.
Dia juga berharap agar dalam menerapkan rencana pengurangan subsidi BBM, pemerintah harus membuat persiapan yang benar-benar matang agar implementasi di lapangan sesuai dengan harapan.
"Ya itu makanya perlu persiapan yang matang saya kira. Tapi kita tunggu pemerintah bagaimana langkahnya," ujar Prabowo.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberlakukan kebijakan dua harga (dual price) untuk BBM bersubsidi sebagai salah satu rencana pengurangan subsidi BBM.
Dimana untuk angkutan umum dan motor, harga premium tetap Rp4.500/liter, sedangkan untuk mobil pribadi diterapkan harga baru dengan kisaran Rp6.500-7.000/liter. Rencananya, skema dual price sudah bisa diterapkan mulai Mei mendatang.
"Nanti saya pelajari dulu ya (soal pengurangan subsidi BBM). Intinya memang beban di APBN sudah sangat berat. Jadi bagaimanapun, saya kira memang pemerintah juga harus menyesuaikan dengan tuntutan untuk mengurangi beban APBN supaya pembangunan bisa lebih lancar," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, baru-baru ini.
Prabowo mengaku, pernah menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mengurangi subsidi BBM bagi orang mampu, namun tetap melindungi orang miskin.
"Jadi, saya pernah sarankan ke presiden bahwa subsidi bisa kita kurangi dan yang penting kita amankan orang yang paling miskin, yang paling lemah. Itu kita amankan dan kita jaga. Tapi saya kira, mau tidak mau kita harus kurangi subsidi BBM," katanya.
Memang menurutnya ada beberapa solusi tetapi apapun solusinya, Prabowo tetap berpendapat bahwa pengurangan subsidi merupakan cara paling efektif. "Saya kira bagaimanapun (caranya), suatu saat kita harus berani untuk mengurangi subsidi," tuturnya.
Dia juga berharap agar dalam menerapkan rencana pengurangan subsidi BBM, pemerintah harus membuat persiapan yang benar-benar matang agar implementasi di lapangan sesuai dengan harapan.
"Ya itu makanya perlu persiapan yang matang saya kira. Tapi kita tunggu pemerintah bagaimana langkahnya," ujar Prabowo.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberlakukan kebijakan dua harga (dual price) untuk BBM bersubsidi sebagai salah satu rencana pengurangan subsidi BBM.
Dimana untuk angkutan umum dan motor, harga premium tetap Rp4.500/liter, sedangkan untuk mobil pribadi diterapkan harga baru dengan kisaran Rp6.500-7.000/liter. Rencananya, skema dual price sudah bisa diterapkan mulai Mei mendatang.
(rna)