Chatib prioritaskan kantor IIPC di Korsel
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) yang merangkap sebagai Menteri Keuangan, M Chatib Basri menyebut dampak kerugian dari pemotongan anggaran kantor promosi investasi Indonesia (IIPC) di Jerman, Cina, India, serta Korea Selatan (Korsel), masih kecil.
Hal itu, kata dia, dikarenakan keseluruhan kantor tersebut masih dalam tahap pembukaan. "Sebetulnya relatif kecil, karena itu pembukaan ya, masih awal. Kantor di Jerman mulai aktif ketika Presiden berkunjung ke Berlin. India juga tahap awal. Cina juga sebetulnya dari share realisasi investmenya (dari kantor tersebut) belum terlalu tinggi," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Namun, pihaknya masih memprioritaskan kantor IIPC di Seoul, Korea Selatan karena investasi di negeri Ginseng ini cukup besar dan posisinya penting.
"Yang penting itu Korea Selatan. Itu sebabnya kita dahulukan karena Korsel investasinya di sini nomer tiga, kalaupun Singapura menjadi nomer satu tetapi banyak kita lihat perusahaan Singapura yang masuk di sini itu perusahaan Korea Selatan juga. Maka kita kasih prioritas Korsel dulu," pungkas Chatib.
Hal itu, kata dia, dikarenakan keseluruhan kantor tersebut masih dalam tahap pembukaan. "Sebetulnya relatif kecil, karena itu pembukaan ya, masih awal. Kantor di Jerman mulai aktif ketika Presiden berkunjung ke Berlin. India juga tahap awal. Cina juga sebetulnya dari share realisasi investmenya (dari kantor tersebut) belum terlalu tinggi," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Namun, pihaknya masih memprioritaskan kantor IIPC di Seoul, Korea Selatan karena investasi di negeri Ginseng ini cukup besar dan posisinya penting.
"Yang penting itu Korea Selatan. Itu sebabnya kita dahulukan karena Korsel investasinya di sini nomer tiga, kalaupun Singapura menjadi nomer satu tetapi banyak kita lihat perusahaan Singapura yang masuk di sini itu perusahaan Korea Selatan juga. Maka kita kasih prioritas Korsel dulu," pungkas Chatib.
(izz)