Ekspor Jerman April 2013 melonjak 1,9%
A
A
A
Sindonews.com - Ekspor Jerman pada April 2013 naik lebih dari perkiraan ekonom, sebagai tanda bahwa perekonomian terbesar di Eropa itu kembali mendapatkan kekuatan.
Kantor Statistik Federal Jerman mengemukakan, ekspor disesuaikan dengan hari kerja dan perubahan musiman melonjak 1,9 persen dari Maret, saat naik 0,5 persen. Ini adalah kenaikan terkuat sejak Mei 2012.
Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,1 persen, dalam perkiraan median 17 ekonom dalam survei yang dilansir dari Bloomberg News, Jumat (7/6/2013). Sementara impor pada April naik 2,3 persen.
Selanjutnya, kepercayaan bisnis Jerman naik untuk pertama kali dalam tiga bulan pada Mei, setelah musim dingin yang luar biasa panjang menunda pemulihan. Pada saat yang sama, pesanan pabrik pada April jatuh dan produksi industri mengalami stagnasi.
"Banyak berbicara untuk fakta, bahwa perdagangan akan menyediakan impuls positif bagi perekonomian Jerman yang dipimpin ekspor pada kuartal kedua," kata Jens Kramer, ekonom NordLB di Hanover, sambil menambahkan, konsumsi swasta akan terus kuat, sementara investasi masih lemah.
Kantor Statistik Federal Jerman mengemukakan, ekspor disesuaikan dengan hari kerja dan perubahan musiman melonjak 1,9 persen dari Maret, saat naik 0,5 persen. Ini adalah kenaikan terkuat sejak Mei 2012.
Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,1 persen, dalam perkiraan median 17 ekonom dalam survei yang dilansir dari Bloomberg News, Jumat (7/6/2013). Sementara impor pada April naik 2,3 persen.
Selanjutnya, kepercayaan bisnis Jerman naik untuk pertama kali dalam tiga bulan pada Mei, setelah musim dingin yang luar biasa panjang menunda pemulihan. Pada saat yang sama, pesanan pabrik pada April jatuh dan produksi industri mengalami stagnasi.
"Banyak berbicara untuk fakta, bahwa perdagangan akan menyediakan impuls positif bagi perekonomian Jerman yang dipimpin ekspor pada kuartal kedua," kata Jens Kramer, ekonom NordLB di Hanover, sambil menambahkan, konsumsi swasta akan terus kuat, sementara investasi masih lemah.
(dmd)