Penjualan ritel AS Mei 2013 naik 0,6%
A
A
A
Sindonews.com - Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) pada Mei 2013 naik 0,6 persen menjadi USD421,1 miliar. Angka ini jauh dari kenaikan 0,1 persen pada bulan sebelumnya.
Departemen Perdagangan AS mengatakan, data tersebut didorong penjualan kendaraan. Di mana penjualan mobil dan truk naik 1,9 persen, dari keuntungan 0,8 persen pada bulan sebelumnya. Industri otomotif menjadi titik terang perekonomian 'Negeri Adidaya' itu.
Penjualan ritel, indikator kunci dari pengeluaran konsumen yang mendorong sebagian besar ekonomi AS, year-on-year naik 4,3 persen dibanding tahun lalu.
"Semua mengatakan, konsumen secara bahu membahu terus melakukan pemulihan walau hanya cukup untuk menjaga perekonomian tumbuh sekitar 2,0 persen," kata Ryan Sweet, ekonom dari Moody Analytics, seperti dilansir dari AFP, Kamis (13/6/2013).
Menghadapi pendapatan datar, konsumen mengurangi pengeluaran untuk berbagai barang diskresioner, termasuk perabotan, elektronik dan pakaian. Walhasil, penjualan department store, restoran, bar dan stasiun bahan bakar sedikit turun.
Sementara suplayer bangunan dan taman mendapat keuntungan 0,9 persen. Disusul penjualan toko-toko makanan dan minuman naik 0,7 persen.
"Meskipun tidak sangat kuat, belanja konsumen terus menunjukkan ketahanan, konsisten dengan data pasar tenaga kerja - termasuk klaim pengangguran," kata Jim O'Sullivan, analis dari High Frequency Economics.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS, tanda laju PHK, jatuh untuk minggu kedua berturut-turut pekan lalu, sebanyak 12.000 sampai 334.000. Sebelumnya, ekonomi AS meningkatkan 175.000 pekerjaan bulan lalu, walau tingkat pengangguran naik tipis menjadi 7,6 persen.
Departemen Perdagangan AS mengatakan, data tersebut didorong penjualan kendaraan. Di mana penjualan mobil dan truk naik 1,9 persen, dari keuntungan 0,8 persen pada bulan sebelumnya. Industri otomotif menjadi titik terang perekonomian 'Negeri Adidaya' itu.
Penjualan ritel, indikator kunci dari pengeluaran konsumen yang mendorong sebagian besar ekonomi AS, year-on-year naik 4,3 persen dibanding tahun lalu.
"Semua mengatakan, konsumen secara bahu membahu terus melakukan pemulihan walau hanya cukup untuk menjaga perekonomian tumbuh sekitar 2,0 persen," kata Ryan Sweet, ekonom dari Moody Analytics, seperti dilansir dari AFP, Kamis (13/6/2013).
Menghadapi pendapatan datar, konsumen mengurangi pengeluaran untuk berbagai barang diskresioner, termasuk perabotan, elektronik dan pakaian. Walhasil, penjualan department store, restoran, bar dan stasiun bahan bakar sedikit turun.
Sementara suplayer bangunan dan taman mendapat keuntungan 0,9 persen. Disusul penjualan toko-toko makanan dan minuman naik 0,7 persen.
"Meskipun tidak sangat kuat, belanja konsumen terus menunjukkan ketahanan, konsisten dengan data pasar tenaga kerja - termasuk klaim pengangguran," kata Jim O'Sullivan, analis dari High Frequency Economics.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran AS, tanda laju PHK, jatuh untuk minggu kedua berturut-turut pekan lalu, sebanyak 12.000 sampai 334.000. Sebelumnya, ekonomi AS meningkatkan 175.000 pekerjaan bulan lalu, walau tingkat pengangguran naik tipis menjadi 7,6 persen.
(dmd)