Pasca kenaikan BBM, harga telur capai Rp22 ribu/kg
A
A
A
Sindonews.com - Pasca pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tiga hari lalu, kebutuhan pokok di pasaran meroket. Bila sebelumnya harga telur dapat dibeli dengan Rp18.000 kini telah mencapai Rp22.000.
Seperti yang terpantau di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), harga telor meroket dari harga sebelumnya Rp18.000, kini menjadi Rp22.000 per kilogramnya, minyak goreng curah dari Rp9.000 menjadi Rp11.000. Sedangkan untuk harga gula putih dari Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kilogramnya.
Sementara untuk harga beras dengan kualitas sedang, dari harga sebelumnya Rp6.500 per liter, kini menjadi Rp8.500 per liternya.
Sulaeman, salah seorang penjual sembako mengatakan, meroketnya harga sembako sudah terjadi sejak satu minggu sebelum kenaikan harga BBM diterima oleh DPR.
"Naiknya sih sudah mulai seminggu lalu, bisa jadi akan naik lagi kalau biaya transportasinya juga naik," tuturnya, Senin (24/6/2013).
Tidak hanya harga sembako yang meroket, harga cabai dan sayuran pun ikut melesat. Harga cabai rawit merah terus merangkak naik dari sebelumnya Rp35.000 per kilogramnya, kini menjadi Rp50.000. Begitu juga dengan harga cabai rawit hijau, jika sebelumnya pedagang menjualnya dengan harga Rp28.000 kini menjadi Rp32.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga mengakibatkan omzet para penjual juga ikut merosot tajam. "Pembeli sekarang makin selektif membeli barang, akibatnya penjualan saya merosot," ucap Sri Purwanti, pedagang lainnya.
Bila biasanya Sri mampu menjual 50 kilogram cabai rawit merah, semenjak adanya kenaikan harga Sri mengaku sulit 20 kilogram kadang tidak habis terjual.
Selain cabai rawit, ternyata harga sayur pun ikut naik. Seperti harga kol, sebelumnya Rp7.000 per kilogram, kini menjadi Rp10.000 per kilogramnya. Sri pun memprediksi, harga sayur dan sembako akan terus melesat tinggi hingga beberapa minggu kedepan. Pasalnya telah memasuki bulan Ramadan.
Seperti yang terpantau di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), harga telor meroket dari harga sebelumnya Rp18.000, kini menjadi Rp22.000 per kilogramnya, minyak goreng curah dari Rp9.000 menjadi Rp11.000. Sedangkan untuk harga gula putih dari Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kilogramnya.
Sementara untuk harga beras dengan kualitas sedang, dari harga sebelumnya Rp6.500 per liter, kini menjadi Rp8.500 per liternya.
Sulaeman, salah seorang penjual sembako mengatakan, meroketnya harga sembako sudah terjadi sejak satu minggu sebelum kenaikan harga BBM diterima oleh DPR.
"Naiknya sih sudah mulai seminggu lalu, bisa jadi akan naik lagi kalau biaya transportasinya juga naik," tuturnya, Senin (24/6/2013).
Tidak hanya harga sembako yang meroket, harga cabai dan sayuran pun ikut melesat. Harga cabai rawit merah terus merangkak naik dari sebelumnya Rp35.000 per kilogramnya, kini menjadi Rp50.000. Begitu juga dengan harga cabai rawit hijau, jika sebelumnya pedagang menjualnya dengan harga Rp28.000 kini menjadi Rp32.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga mengakibatkan omzet para penjual juga ikut merosot tajam. "Pembeli sekarang makin selektif membeli barang, akibatnya penjualan saya merosot," ucap Sri Purwanti, pedagang lainnya.
Bila biasanya Sri mampu menjual 50 kilogram cabai rawit merah, semenjak adanya kenaikan harga Sri mengaku sulit 20 kilogram kadang tidak habis terjual.
Selain cabai rawit, ternyata harga sayur pun ikut naik. Seperti harga kol, sebelumnya Rp7.000 per kilogram, kini menjadi Rp10.000 per kilogramnya. Sri pun memprediksi, harga sayur dan sembako akan terus melesat tinggi hingga beberapa minggu kedepan. Pasalnya telah memasuki bulan Ramadan.
(gpr)