Pemerintah akan manfaatkan 100 ha sisa proyek Inalum
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat menyebut masih ada sisa 100 hektar (ha) dari proyek Inalum yang belum dimanfaatkan, padahal luas tersebut berpotensi besar.
"Kami harus siapkan masterplan untuk kawasan industrinya seperti apa, karena status tanah dari proyek Inalum masih tersisa kurang lebih 100 hektar yang bisa dimanfaatkan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Hidayat mengungkapkan, potensi tersebut akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi aluminium dari 260 ribu ton menjadi 450 ribu ton.
"Termasuk itu, dari 260 ribu ton menjadi 450 ribu ton. Nanti kita lihat di roadmap dan lihat juga kemampuan pelabuhannya (Kuala Tanjung)," lanjut Hidayat.
Hidayat juga menjelaskan, nantinya produksi aluminium akan memenuhi pasar domestik terlebih dahulu karena selama ini porsinya 60 persen untuk Jepang, dan 40 persen untuk Indonesia.
"Pada prinsipnya akan memenuhi kebutuhan domestik dulu baru melakukan ekspor. Selama ini 60 persen ekspor ke jepang dan 40 persen domestik. Nanti policy-nya kebutuhan domestik sebanyak 300 ribu ton dipenuhi terlebih dahulu," pungkasnya.
"Kami harus siapkan masterplan untuk kawasan industrinya seperti apa, karena status tanah dari proyek Inalum masih tersisa kurang lebih 100 hektar yang bisa dimanfaatkan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Hidayat mengungkapkan, potensi tersebut akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi aluminium dari 260 ribu ton menjadi 450 ribu ton.
"Termasuk itu, dari 260 ribu ton menjadi 450 ribu ton. Nanti kita lihat di roadmap dan lihat juga kemampuan pelabuhannya (Kuala Tanjung)," lanjut Hidayat.
Hidayat juga menjelaskan, nantinya produksi aluminium akan memenuhi pasar domestik terlebih dahulu karena selama ini porsinya 60 persen untuk Jepang, dan 40 persen untuk Indonesia.
"Pada prinsipnya akan memenuhi kebutuhan domestik dulu baru melakukan ekspor. Selama ini 60 persen ekspor ke jepang dan 40 persen domestik. Nanti policy-nya kebutuhan domestik sebanyak 300 ribu ton dipenuhi terlebih dahulu," pungkasnya.
(gpr)