Indonesia tawarkan obligasi tertinggi sejak 2010

Rabu, 10 Juli 2013 - 13:44 WIB
Indonesia tawarkan obligasi...
Indonesia tawarkan obligasi tertinggi sejak 2010
A A A
Sindonews.com - Indonesia menawarkan obligasi kedua berdenominasi dolar pada tahun ini di angka tertinggi sejak 2010, setelah edisi April menyerahkan investor kehilangan 12 persen.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (10/7/2013), menurut sumber yang meminta tidak diidentifikasi namanya, Indonesia berencana menjual 10 tahun catatan (surat utang) dengan yield sekitar 5,45 persen. Berdasarkan data Bloomberg, itu akan menjadi yang tertinggi untuk tenor 6 persen sejak dibayar pada Januari 2010. Sementara edisi April menghasilkan 3,5 persen.

Obligasi pasar negara berkembang telah jatuh sejak Federal Reserve AS mengisyaratkan rencana kembali ke skala pembelian utang USD85 miliar per bulan, yang mendorong biaya pinjaman ke rekor terendah.

Indikatif hasil yang ditawarkan Indonesia saat ini adalah 2,81 persentase poin, lebih dari obligasi jatuh tempo yang sama dibandingkan 1,75 persentase poin premi pada penjualan April.

"Dugaan saya akan ada permintaan yang cukup baik karena imbal hasil yang ditawarkan relatif tinggi terhadap obligasi," kata Wee-Khoon Chong, analis dari Societe Generale SA, Hong Kong.

"Imbal hasil obligasi di wilayah tersebut akan lebih tinggi, dan bahkan jika Indonesia memiliki fundamental yang kuat, tidak ada yang kebal dari arus keluar," terangnya.

Obligasi dolar Indonesia telah menurun 12 persen tahun ini, di antara 11 negara berkembang Asia yang disurvei HSBC Holdings Plc index. Catatan yang dijual pada April menghasilkan 5,08 persen pada pukul 01.22 PM di Jakarta.

Peringkat Standard & Poor Indonesia saat ini berada di BB+, satu tingkat di bawah investment grade, karena lingkungan kebijakan yang lemah, dan leverage eksternal tinggi. Sementara Moody`s Investors Service dan Fitch Ratings telah memberikan investment grade Indonesia terendah.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5046 seconds (0.1#10.140)