Harga sembako di Makassar mulai menurun

Selasa, 16 Juli 2013 - 12:42 WIB
Harga sembako di Makassar...
Harga sembako di Makassar mulai menurun
A A A
Sindonews.com - Menyusul naiknya harga sembako disejumlah pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Kota Makassar melakukan pemantauan harga sembako disejumlah pasar tradisional di Makassar, hari ini.

Dalam pemantauan yang dipimpin lasung oleh Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin ini, tidak menemukan lonjakan harga yang signifikan. Bahkan sejumlah harga sembako mengalami penurunan.

Pemantauan harga yang dipimpin Walikota Makassar ini di mulai dari Pasar Terong Makassar. Dalam pantauan harga sembako ini, tidak menemukan lonjakan harga secara signifikan sejak hari pertama Ramadan. Bahkan cenderung menurun, seperti cabai, kentang, wortel, dan kol.

Harga cabai rawit yang pada hari pertama Ramadan menembus angka Rp80 ribu per kilogram (kg), saat ini turun menjadi Rp34 ribu per kg. Harga ayam potong relatif normal Rp25 ribu per kg. Harga kentang yang sebelumnya Rp10 ribu per kg turun menjadi Rp7 ribu, dan harga wortel dari Rp15 ribu turun menjadi Rp7 ribu per kg.

Sementara, untuk harga daging sapi mengalami kenaikan. "Kenaikan harga sapi dikarenakan pasokan daging kurang, sementara permintaan cukup tinggi," kata Abdul Rahman, penjual daging di daerah tersebut, Selasa (16/7/2013).

Sementara, Ilham mengatakan, berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Terong Makassar, kenaikan harga kebutuhan adalah hal yang wajar saat Ramadan. "karena kenaikannya masih dalam kondisi yang terkendali," kata Ilham.

Selain melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok, Pemkot Makassar juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah jajanan buka puasa yang dijual dipasar tradisional, seperti cendol, cincau, serta sari kelapa.

Pemeriksaaan ini dilakukan lantaran pada tahun lalu ditemukan sejumlah jajanan buka puasa mengandung zat pewarna dan boraks. Sementara, beradasarkan uji langsung dilapangan, tim Pemkot Makassar yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Balai POM, serta Disperindag, belum menemukan makanan yang mengandung zat pewarna maupun boraks.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0662 seconds (0.1#10.140)