Usaha Getuk Granat dengan omzet 'meledakkan'

Sabtu, 27 Juli 2013 - 14:22 WIB
Usaha Getuk Granat dengan omzet meledakkan
Usaha Getuk Granat dengan omzet 'meledakkan'
A A A
Sindonews.com - Berawal dari coba-coba, seorang pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jalan Johar Baru, Jakarta Pusat, Gatot Paristiwahono bersama sang istri, Ratna Sukmandari sukses mengolah makanan berbahan baku singkong. Gatot merambah bisnis kuliner dengan menyulap singkong menjadi getuk yang diberi nama, Getuk Granat.

Dengan sistem waralaba (franchise), Gatot mampu meraup omzet hingga Rp45 juta per bulan dengan 16 kemitraan. Semula, pemimpin PT Wahono Sukma ini, mengolah makanan tradisional Getuk Granat bekerja sama dengan Bank Jawa Barat (Jabar).

Bank Jabar memudahkan masyarakat terutama pelaku UKM yang bosan menjadi karyawan untuk berwirausaha dengan memberi kemudahan dalam membayar investasi sebesar 70 persen bagi para pembeli Waralaba, sehingga masyarakat hanya perlu membayar 30 persen dari harga paket Rp10 juta.

”Bank Jabar dapat mendanai 70 persen, sehingga para pembeli franchise Getuk Granat hanya perlu membayar Rp3 juta dan fasilitas yang kami tawarkan, seperti booth atau gerobak, kompor gas, X-banner, panci untuk mengukus seragam, bahan baku 100 getuk setengah matang, minyak goreng, ember, kursi, lap, sarung tangan dan tempat sampah," terang Gatot, belum lama ini.

Gatot mengembangkan sembilan pilihan rasa, yaitu asin, gurih, meses, jagung manis, jagung pedas, keju, pizza, barbeque, balado dan original. Selanjutnya akan dikembangkan 15 rasa, mengingat animo masyarakat yang cukup positif.

"Soal promosi, mitra tidak perlu repot-repot mempromosikan barang dagangannya yang pasti memberatkan, baik dari segi waktu maupun biaya. Dengan paket Rp3 juta, mitra dapat langsung menikmati promosi cuma-cuma, dengan memasang iklan gratis di salah satu surat kabar selama tiga hari berturut-turut. Mitra juga mendapat promosi via media sosial," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Gatot juga memikirkan lokasi yang cocok dan strategis bagi pembeli waralabanya. Caranya dengan melakukan kerja sama dengan salah satu toko waralaba terbesar di Indonesia dengan sistem sewa.

“Saya menyarankan pada mitra tempat yang potensial. Tempat itu sebelumnya sudah saya survei dan analisa secara matang, misalnya berapa tiap hari pengunjung yang datang, berlokasi dekat perumahan, perkantoran sampai sekolah. Karena jika mitra kita maju, maka dengan sendirinya akan memperkuat brand Getuk Granat dan dapat menguntungkan kedua belah pihak,” papar Gatot.

Gatot memaparkan, para franchisee akan mencapai balik modal dalam kurun waktu 3-4 bulan. Harga satu getuk setengah matang dijual Rp500, sedangkan si mitra dapat menjual Rp1500. Dijual dalam satu boks isi tiga buah seharga Rp5000. Keuntungan Rp3.500 per porsi.

“Untuk masalah tahan lama, saya jamin getuk dapat bertahan tiga hari. Sedangkan untuk biaya sewa tempat, Rp400 ribu itu sudah termasuk uang kebersihan dan saya dalam sehari bisa menyetok lebih dari 300 porsi tiap harinya," ungkapnya.

Sedangkan untuk fee dan royalti, Gatot mengatakan tidak akan meminta pada mitranya. Hal ini dilakukan agar mitra dapat fokus berjualan tanpa perlu pusing memikirkan fee dan royalti setiap bulannya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4904 seconds (0.1#10.140)