Kembangkan JDV, Telkom rangsang industri kreatif
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk (TLKM) membangun Jogja Digital Valley (JDV), di Jalan Kartini No 7 Sagan, Yogyakarta. Ini sebagai komitment Telkom merangsang pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia, khususnya di Kota Yogyakarta.
Direktur Utama PT Telkom, Arief Yahya mengakatan, JDV merupakan pusat incubator dan akselerator bisnis Information and Communication Technology (ICT). JDV merupakan inisiatif Telkom dalam mengembangkan ekosistem yang diharapkan menjadi titik awal untuk mendukung percepatan penetrasi ICT di Indonesia.
"Ini yang kedua, sebelumnya kita telah membangun Bandung Digital Valley pada 2011," jelas Arief, Rabu (21/8/2013).
Secara simbolis peresmian JDV dilakukan Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono dengan menandatangani prasasti dan menggunting untaian melati sebelum memasuki ruangan. JDV ini menempati lahan seluas 800 meter persegi.
Untuk mengelola program inkubasi, Telkom juga menjalin kerja sama dengan masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (Mikti) yang beranggotakan para wirausaha dan profesional di bidang industr kreatif. Kolaborasi antara pengetahuan bisnis, produk dan pasar yang dimiliki Telkom dan Mikti diharapkan bisa memberikan manfaat maksimal bagi komunitas pengembang dan perusahaan.
Saat ini, Telkom juga mengembangkan portofolio bisnis dari telecommunication menjadi telecommunication, information, media edutainment dan service (Times). "Program Indigo Incubator dan JDV ini dipersembahkan untuk mendukung pertumbuhan industrai kreatif," jelasnya.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengatakan, Telkom juga telah mengembangkan Indonesia Digital Network (IDN) berupa jaringan layanan true broadband untuk bangsa Indonesia. Selain itu juga dilakukan ekspansi bisnis ke negara-anegara lain.
Nilai investais untuk mengembangkan JDV ini sebesar Rp10 miliar, yang masih merupakan titik awal. JDV menyediakan fasilitas ruang kerja bersama yanga terbuka bagi seluruh masyarakat. Ruangan yang ada akan mampu menampung 50 developer individu dan 10 perusahaan startup binaan.
"Semuanya bisa menggunakan creative desk, dan private working room secara gratis. Masyarakat cukup mendaftarkan sebagai member saja," katanya.
Sementara, Sultan berharap kehadiran JDV ini bisa mendukung program digital goverment service yang telah dicanangkan pada 2005. Harapannya apa yang dicanangkan Telkom bisa diaplikasikan semua SKPD yanga telah menandatangai kesepakatan bersama dalam mewujudkan government service.
Direktur Utama PT Telkom, Arief Yahya mengakatan, JDV merupakan pusat incubator dan akselerator bisnis Information and Communication Technology (ICT). JDV merupakan inisiatif Telkom dalam mengembangkan ekosistem yang diharapkan menjadi titik awal untuk mendukung percepatan penetrasi ICT di Indonesia.
"Ini yang kedua, sebelumnya kita telah membangun Bandung Digital Valley pada 2011," jelas Arief, Rabu (21/8/2013).
Secara simbolis peresmian JDV dilakukan Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono dengan menandatangani prasasti dan menggunting untaian melati sebelum memasuki ruangan. JDV ini menempati lahan seluas 800 meter persegi.
Untuk mengelola program inkubasi, Telkom juga menjalin kerja sama dengan masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (Mikti) yang beranggotakan para wirausaha dan profesional di bidang industr kreatif. Kolaborasi antara pengetahuan bisnis, produk dan pasar yang dimiliki Telkom dan Mikti diharapkan bisa memberikan manfaat maksimal bagi komunitas pengembang dan perusahaan.
Saat ini, Telkom juga mengembangkan portofolio bisnis dari telecommunication menjadi telecommunication, information, media edutainment dan service (Times). "Program Indigo Incubator dan JDV ini dipersembahkan untuk mendukung pertumbuhan industrai kreatif," jelasnya.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo mengatakan, Telkom juga telah mengembangkan Indonesia Digital Network (IDN) berupa jaringan layanan true broadband untuk bangsa Indonesia. Selain itu juga dilakukan ekspansi bisnis ke negara-anegara lain.
Nilai investais untuk mengembangkan JDV ini sebesar Rp10 miliar, yang masih merupakan titik awal. JDV menyediakan fasilitas ruang kerja bersama yanga terbuka bagi seluruh masyarakat. Ruangan yang ada akan mampu menampung 50 developer individu dan 10 perusahaan startup binaan.
"Semuanya bisa menggunakan creative desk, dan private working room secara gratis. Masyarakat cukup mendaftarkan sebagai member saja," katanya.
Sementara, Sultan berharap kehadiran JDV ini bisa mendukung program digital goverment service yang telah dicanangkan pada 2005. Harapannya apa yang dicanangkan Telkom bisa diaplikasikan semua SKPD yanga telah menandatangai kesepakatan bersama dalam mewujudkan government service.
(izz)