Semester II/2013, CTRA incar penjualan Rp4 T

Minggu, 01 September 2013 - 20:33 WIB
Semester II/2013, CTRA...
Semester II/2013, CTRA incar penjualan Rp4 T
A A A
Sindonews.com – PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengincar angka penjualan di semester dua ini sebesar Rp4 triliun. Perseroan akan memacu penjualan landed houses atau rumah tapak demi mencapai target yang diinginkan. Bila rencana ini tercapai, maka target marketing sales sepanjang tahun 2013 yang mencapai Rp10 triliun dapat terwujud.

Perseroan melalui anak usahanya, PT Ciputra Property (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) akan menggenjot penjualan proyek perumahan di Jakarta dan luar Jakarta.

Direktur Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan, sekitar 30 persen dari target penjualan semester dua tahun berasal dari penjualan perumahan di wilayah Jakarta, sementara sisanya akan dihasilkan dari penjualan di wilayah lain.

“Semester satu kan kita sudah dapat Rp6 triliun, sisanya kita kejar di semester dua ini,” katanya akhir pekan lalu di Jakarta.

Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan akan memacu penjualan proyek di Jakarta, seperti Ciputra World. Selain Ciputro World, perseroan juga memiliki 11 proyek lainnya sebagai amunisi untuk mendongkak penjualan, seperti CitraLand Bukit Semarang Baru (BSB) City seluas 100 Hektar yang merupakan kerjasama operasi dengan Karya Deka Alam Lestari, Citraland Galesong City Gowa di Makassar, seluas 500 hektar. Kemudian CitraGarden Bumi Mutiara Wanayasa Cilegon yang menempati area seluas 47 hektar.

Ciputra Development juga akan merilis CitraLake Sawangan Depok seluas 13,1 hektar. Perumahan ini menyasar segmen menengah dan menengah atas. Disusul kemudian CitraGarden Pontianak seluas 3,4 hektar.

Selain perumahan untuk kelas menengah atas, Ciputra akan membangun hotel sebagai fasilitas pelengkap. Kemudian, CitraMitra City Banjarbaru seluas 172 hektar.

Proyek kerjasama operasi ini merupakan pengembangan yang mengintegrasikan perumahan, pusat komersial, hotel, perkantoran dan apartemen. “Melalui anak usaha, kita ada 60 project lebih untuk menopang penjualan,” tambahnya

Sementara CitraCity Balikpapan akan menempati area seluas 9,3 hektar. Ciputra mengembangkan fitur-fitur berupa town house, food village, hotel, ruko, taman perkantoran, dua menara apartemen. Berikutnya CitraLand Cirebon.

Di kota tier kedua Jawa Barat ini, Ciputra membangun residensial untuk kelas menengah dan menengah atas, diatas lahan seluas 45 hektar. Sedangkan di Batam, perseroan membangun CitraLand Megah seluas 19 hektar.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi selama dua minggu kebelakang, mulai berpengaruh terhadap harga jual properti. Tulus mengatakan, secara historical kenaikan harga jual properti sekitar 10 persen setiap tahunnya, termasuk untuk Ciputra Development. “Melemahnya rupiah, secara jangka panjang tentu akan berdampak terhadap properti, namun sedang kita hitung,” ungkapnya.

Komponen impor dalam proyek perumahan yang dimiliki perseroan tidaklah besar, hanya 10 persen. Sementara untuk proyek high rise building sekitar 20 hingga 30 persen. Tulus menambahkan komponen impor yang digunakan seperti baja, kaca, semen dan keramik. “Kita akan tunggu selama 1 sampai 2 bulan kedepan, menunggu harga stabil, baru bisa kita tetapkan kenaikannya berapa, bisa lebih tinggi dari kenaikan secara historical,” ungkapnya.

Sepanjang semester satu, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih, masing-masing menjadi Rp2,47 triliun dan Rp669,49 miliar, meningkat dibandingkan perolehan pendapatan dan laba bersih periode yang sama tahun lalu yang masing-masing sebesar Rp1,31 triliun rupiah dan Rp264,92 miliar
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0695 seconds (0.1#10.140)