BPS: Pelemahan rupiah positif bagi neraca perdagangan
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan berdampak positif bagi neraca perdagangan Indonesia.
Deuputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, melemahnya nilai rupiah akan membuat harga komoditas impor mahal. Di sisi lain produsen akan mendorong produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Bahkan, dia menyebut apabila USD melemah, dengan kata lain pemerintah akan mendorong ekspor sehingga neraca perdagangan akan terdorong sehat.
"Saya terus terang kalau pelemahan rupiah itu salah satu strategi juga untuk mengendalikan impor dan mendorong ekspor," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Sasmito mengutarakan, apabila rupiah melemah maka barang ekspor akan segera menguasai pasar luar negeri dan mendatangkan potensi keuntungan sangat besar bagi Indonesia.
"Kalau harga turun berarti makin menguasai pasar luar negeri. Kalau lihat volumenya, prospek ke depannya jadi kuat, karena barang kita sebenarnya sudah mencengkeram pasar-pasar dunia dan sudah bertahan di sana," jelasnya.
Bahkan dia menungkapkan bahwa pemerintah bisa menaikkan harga barang ekspor untuk meningkatkan pemasukan. "Tinggal menaikkan harga saja, yang penting dikuasai dulu pasar dunianya," pungkas Sasmito.
Deuputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, melemahnya nilai rupiah akan membuat harga komoditas impor mahal. Di sisi lain produsen akan mendorong produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Bahkan, dia menyebut apabila USD melemah, dengan kata lain pemerintah akan mendorong ekspor sehingga neraca perdagangan akan terdorong sehat.
"Saya terus terang kalau pelemahan rupiah itu salah satu strategi juga untuk mengendalikan impor dan mendorong ekspor," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Sasmito mengutarakan, apabila rupiah melemah maka barang ekspor akan segera menguasai pasar luar negeri dan mendatangkan potensi keuntungan sangat besar bagi Indonesia.
"Kalau harga turun berarti makin menguasai pasar luar negeri. Kalau lihat volumenya, prospek ke depannya jadi kuat, karena barang kita sebenarnya sudah mencengkeram pasar-pasar dunia dan sudah bertahan di sana," jelasnya.
Bahkan dia menungkapkan bahwa pemerintah bisa menaikkan harga barang ekspor untuk meningkatkan pemasukan. "Tinggal menaikkan harga saja, yang penting dikuasai dulu pasar dunianya," pungkas Sasmito.
(izz)