Pemerintah rapat intensif atasi pemadaman listrik Sumatera
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (persero) secara intensif membahas pemadaman bergilir di Sumatera.
"Hari ini sedang kami rapatkan. Agar semuanya (permasalahan ini) cepat selesai," kata Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo saat ditemui SINDO di ruang kerjanya, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Menurutnya, pasokan gas dari Sumur Benggala Pangkalan Susu di Tanjung Jati, Binjai, Sumatera Utara akan meredam sebagian pemadaman listrik di Sumatera. Masuknya tambahan pasokan gas dari lapangan tersebut diharapkan dapat mengatasi krisis listrik di Sumatera walaupun sebagian untuk industri.
"Produksi dari Lapangan Benggala sekitar 4,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan dialirkan sebagian untuk industri dan mengatasi krisis listrik di sana," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini mau tidak mau pembangkit listrik di dorong dengan menggunakan bahan bakar minyak terlebih dahulu, sambil menunggu pasokan gas dari Benggala.
"Mau tidak mau, ya harus dibangkitkan dengan diesel. Sambil menunggu pasokan gas dari Benggala," ujarnya.
Manajer Humas PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, untuk mengatasi pemadaman listrik di Sumatera, PLN telah melakukan lima langkah, yakni membeli listrik dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), membeli listrik dari pembangkit swasta yang kelebihan energi listrik, sewa genset, membangun pembangkit mini gas (PLTMG) dan sosialisasi hemat listrik.
"Untuk genset di Sumatera Bagian Utara sebesar 150 megawatt (MW) akan datang bulan depan," ujarnya.
"Hari ini sedang kami rapatkan. Agar semuanya (permasalahan ini) cepat selesai," kata Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo saat ditemui SINDO di ruang kerjanya, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Menurutnya, pasokan gas dari Sumur Benggala Pangkalan Susu di Tanjung Jati, Binjai, Sumatera Utara akan meredam sebagian pemadaman listrik di Sumatera. Masuknya tambahan pasokan gas dari lapangan tersebut diharapkan dapat mengatasi krisis listrik di Sumatera walaupun sebagian untuk industri.
"Produksi dari Lapangan Benggala sekitar 4,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan dialirkan sebagian untuk industri dan mengatasi krisis listrik di sana," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini mau tidak mau pembangkit listrik di dorong dengan menggunakan bahan bakar minyak terlebih dahulu, sambil menunggu pasokan gas dari Benggala.
"Mau tidak mau, ya harus dibangkitkan dengan diesel. Sambil menunggu pasokan gas dari Benggala," ujarnya.
Manajer Humas PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan, untuk mengatasi pemadaman listrik di Sumatera, PLN telah melakukan lima langkah, yakni membeli listrik dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), membeli listrik dari pembangkit swasta yang kelebihan energi listrik, sewa genset, membangun pembangkit mini gas (PLTMG) dan sosialisasi hemat listrik.
"Untuk genset di Sumatera Bagian Utara sebesar 150 megawatt (MW) akan datang bulan depan," ujarnya.
(izz)