Harga daging ayam melonjak, pedagang ngeluh tak laku
A
A
A
Sindonews.com - Naiknya harga daging ayam juga dikeluhkan para pedagang dan warga di kabupaten Jombang, Meski hari raya Idul Adha masih cukup lama, namun harga daging ayam ternyata sudah naik lebih dulu mencapai Rp32 ribu per kilogramnya. Akibatnya, para pedagang mengeluh penjualan daging ayam menjadi sangat sulit dan dagangannya tidak laku.
Naiknya harga daging ayam sudah dirasakan para pedagang di sejumlah pasar tradisional di kabupaten Jombang sejak beberapa hari terakhir. Salah satunya adalah di pasar Cukir kecamatan Diwek ini.
Normalnya, daging ayam di kota santri ini hanya Rp24 ribu-Rp25 ribu per kilogramnya, namun tiba-tiba naik menjadi Rp28 ribu dan kini naik lagi menjadi Rp30 ribu-Rp32 ribu per kilogramnya.
Pedagang menduga, kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga pakan ayam sebesar Rp15 ribu rupiah per sak. Kenaikan harga pakan ayam tersebut konon disebabkan oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sebab pakan ayam di Indonesia mayoritas diproduksi oleh perusahaan-perusahaan asing.
Halimatus Sakdiyah, salah satu pedagang ini misalnya, mengaku menjelang matahari terbit biasanya sudah bersiap pulang karena 50 kilogram (setengah kwintal) daging ayam dagangannya sudah ludes terjual. Namun kini hingga menjelang siang dagangannya masih menumpuk karena pembelinya berkurang.
"Kini semakin sulit menjual daging ayam karena pembeli selalu komplain harganya kemahalan," ujar Sakdiyah di Jombang, Kamis (19/9/2013).
Pedagang berharap pemerintah segera menurunkan harga pakan agar harga daging ayam di pasaran kembali turun. Sebab pedagang khawatir mendekati hari raya Idul Adha nanti harga daging ayam akan semakin melonjak lebih tinggi lagi.
Naiknya harga daging ayam sudah dirasakan para pedagang di sejumlah pasar tradisional di kabupaten Jombang sejak beberapa hari terakhir. Salah satunya adalah di pasar Cukir kecamatan Diwek ini.
Normalnya, daging ayam di kota santri ini hanya Rp24 ribu-Rp25 ribu per kilogramnya, namun tiba-tiba naik menjadi Rp28 ribu dan kini naik lagi menjadi Rp30 ribu-Rp32 ribu per kilogramnya.
Pedagang menduga, kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga pakan ayam sebesar Rp15 ribu rupiah per sak. Kenaikan harga pakan ayam tersebut konon disebabkan oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sebab pakan ayam di Indonesia mayoritas diproduksi oleh perusahaan-perusahaan asing.
Halimatus Sakdiyah, salah satu pedagang ini misalnya, mengaku menjelang matahari terbit biasanya sudah bersiap pulang karena 50 kilogram (setengah kwintal) daging ayam dagangannya sudah ludes terjual. Namun kini hingga menjelang siang dagangannya masih menumpuk karena pembelinya berkurang.
"Kini semakin sulit menjual daging ayam karena pembeli selalu komplain harganya kemahalan," ujar Sakdiyah di Jombang, Kamis (19/9/2013).
Pedagang berharap pemerintah segera menurunkan harga pakan agar harga daging ayam di pasaran kembali turun. Sebab pedagang khawatir mendekati hari raya Idul Adha nanti harga daging ayam akan semakin melonjak lebih tinggi lagi.
(gpr)