Pebatik keluhkan tingginya harga bahan baku
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, para pebatik tulis di Tegal mengeluhkan kenaikan harga bahan baku yang semakin tinggi.
Mereka berharap pemerintah bisa menurunkan harga supaya kondisi batik bisa membaik. Salah satu perajin batik tulis Tegal, Muniroh mengatakan, harga bahan baku masih jadi kendala, karena harganya naik.
Misalnya, kata dia, kain mori per lembar naik hingga Rp5 ribu dari sebelumnya Rp35 ribu menjadi Rp 40 ribu. Per kain, ukurannya 2,2 meter. Bahan baku malam dari sebelumnya Rp20 ribu sekarang Rp23 ribu per kg, ada juga bahan baku malam lainnya Rp30 ribu sekarang jadi 35 ribu per kg.
Sedangkan, obat warna yang semula Rp7.500 per kg, sekarang menjadi Rp10 ribu per kg. "Sekarang harga bahan baku naik. Saya ingin menaikkan harga batik tapi bingung," katanya di Tegal, Selasa (1/10/2013).
Saat ini, dia menjual kain batiknya Rp150 ribu per lembar. Dengan harga itu, keuntungan yang didapat sangat tipis. Idealnya, dengan harga bahan baku tinggi, kain batik dijual Rp170 ribu per lembar. "Tetap Rp150 ribu per lembar," katanya.
Pihaknya berharap harga kain batik bisa naik. Pebatik tulis lain, Saniah juga berharap harga bahan baku bisa turun seperti semula.
Mereka berharap pemerintah bisa menurunkan harga supaya kondisi batik bisa membaik. Salah satu perajin batik tulis Tegal, Muniroh mengatakan, harga bahan baku masih jadi kendala, karena harganya naik.
Misalnya, kata dia, kain mori per lembar naik hingga Rp5 ribu dari sebelumnya Rp35 ribu menjadi Rp 40 ribu. Per kain, ukurannya 2,2 meter. Bahan baku malam dari sebelumnya Rp20 ribu sekarang Rp23 ribu per kg, ada juga bahan baku malam lainnya Rp30 ribu sekarang jadi 35 ribu per kg.
Sedangkan, obat warna yang semula Rp7.500 per kg, sekarang menjadi Rp10 ribu per kg. "Sekarang harga bahan baku naik. Saya ingin menaikkan harga batik tapi bingung," katanya di Tegal, Selasa (1/10/2013).
Saat ini, dia menjual kain batiknya Rp150 ribu per lembar. Dengan harga itu, keuntungan yang didapat sangat tipis. Idealnya, dengan harga bahan baku tinggi, kain batik dijual Rp170 ribu per lembar. "Tetap Rp150 ribu per lembar," katanya.
Pihaknya berharap harga kain batik bisa naik. Pebatik tulis lain, Saniah juga berharap harga bahan baku bisa turun seperti semula.
(izz)