Kemenperin genjot produk IKM di luar Jawa

Selasa, 01 Oktober 2013 - 15:31 WIB
Kemenperin genjot produk IKM di luar Jawa
Kemenperin genjot produk IKM di luar Jawa
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membentuk Tim Percepatan Pembangunan untuk mengembangkan produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) di wilayah Timur Indonesia.

Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah mengatakan, hal ini dimaksudkan agar produk-produk IKM wilayah Timur Indonesia dapat bersaing dan sejajar dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain itu, juga dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi kegiatan usaha menguntungkan.

Kemenperin telah membuka Pameran Cahaya Timur Indonesia di Plasa Pameran Industri, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (1/10/2013). Pameran ini akan berkahir pada 4 Oktober 2013 dan dibuka untuk umum.

Pameran tersebut dihadiri sebanyak 44 perajin IKM yang berasal dari berbagai provinsi di wilayah Timur Indonesia. Antara lain, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Produk-produk yang akan ditampilkan diantaranya kerajinan batok kelapa, batik, tenun, kerajinan perak, cukli, kerang, perhiasan, serta aneka produk makanan dari coklat, rumput laut, markisa dan lain-lain.

Euis mengatakan, IKM merupakan salah satu kekuatan besar dan terdepan dalam pembangunan ekonomi nasional karena mampu menambah devisa negara dan lapangan pekerjaan yang cukup signifikan.

"Keberadaan IKM telah memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan. IKM juga cukup fleksibel dan dapat mudah beradaptasi dengan pasang surutnya permintaan pasar," kata dia dalam rilisnya, Selasa (1/10/2013).

Dengan jumlah IKM yang saat ini mencapai 3,9 juta unit, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 9,14 juta orang. Di mana sekitar 75 persen di antaranya berkembang di Pulau Jawa dan 25 persen di luar Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah tengah menggencarkan program peningkatan daya saing IKM wilayah Timur Indonesia.

Harapannya, kata dia, porsi IKM di luar Pulau Jawa akan naik menjadi 40 persen pada 2014. Perkembangan dan pertumbuhan IKM dewasa ini, tidak terlepas dari adanya komitmen dan kebijakanyang dijalankan oleh pemerintah dalam membuat program yang berkelanjutan.

"Semuanya dilaksanakan dengan tekad dan semangat agar pertumbuhan IKM di Indonesia dapat terus berkembang secara sehat dan kuat. Sehingga dapat menjadi bagian integral dari seluruh kegiatan industri," ujarnya.

Selain itu, kata Euis, diharapkan pelaku ekonomi semakin berdaya saing. Khususnya dalam menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat. Sehingga, mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perubahan struktural, dan memperkuat perekonomian domestik.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8380 seconds (0.1#10.140)