Bank DBS raih best global cash management
A
A
A
Sindonews.com - Bank DBS untuk kali pertama meraih terpilih sebagai best global cash management bank di Asia pasifik oleh korporasi skala kecil dalam Cash Management Poll terbaru.
Selain itu, DBS juga masuk peringkat tiga besar pada sembilan kategori cash management oleh korporasi menengah dan besar di seluruh Asia pasifik berdasarkan survei tahunan oleh Asiamoney Magazine.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa lebih dari 5.600 perusahaan dari 13 negara, yakni Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Vietnam berpartisipasi dalam survei itu.
Peringkat Bank DBS untuk kategori korporasi kecil naik dua peringkat dibanding tahun lalu, menggungguli sejumlah bank global, seperti Deutsche Bank yang menduduki peringkat kedua dan Citi di peringkat ketiga. Capaian ini merupakan bukti komitmen DBS untuk menjadi bank terkemuka di kawasan dan bank yang memiliki fokus pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Di samping itu, Bank DBS juga dinobatkan sebagai best foreign cash management bank di China dengan kategori korporasi besar, di India dengan kategori korporasi menengah dan Indonesia, Singapura serta Hong Kong dengan kategori korporasi kecil.
Adapun, bisnis transaksi perbankan DBS terdiri atas cash management dan trade finance yang menjadi strategis DBS sejak 2010. Sejak saat itu, DBS berhasil meningkatkan pendapatan hingga dua kali lipat menjadi 1,4 miliar dolar Singapura serta meluncurkan 72 produk dan layanan baru.
"Dalam beberapa tahun terakhir, DBS telah mengembangkan karyawan, inovasi produk, teknologi dan infrastruktur seiring dengan upaya membangun bisnis global transaction services kawasan terkemuka," kata Head of Global Product Management, Global Transaction Services DBS Bank Lum Yin Fong dalam rilisnya, Senin (14/10/2012).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam hal cash management, DBS berupaya menciptakan solusi agara para nasabah dapat mengelola rekening, pendapatan dan aktivitas pembayaran lebih efisien.
"Didaulatnya kami sebagai bank terbaik oleh UKM-UKM di kawasan dan beberapa pasar pasar utama kami, seperti China, India dan Indonesia merupakan validasi dan strategi kami," tandasnya.
Sementara itu, pendapatan dari segmen UKM pada tahun ini tumbuh 13 persen dibanding tahun lalu menjadi 1,2 miliar dolar Singapura dengan 12 ribu nasabah UKM baru.
Tahun lalu, DBS meluncurkan layanan internet dan mobile banking untuk korporasi bernama DBS Ideal (TM) 3.0. Layanan tersebut menangani lebih dari 40 juta transaksi/tahun dan meleyani lebih dari 162 nasabah korporasi di 104 ribu institusi yang tersebar di Singapura, Hong Kong, China, India, Indonesia, Taiwan dan Inggris, dimana 80 persen nasabahnya merupakan UKM.
Selain itu, DBS juga masuk peringkat tiga besar pada sembilan kategori cash management oleh korporasi menengah dan besar di seluruh Asia pasifik berdasarkan survei tahunan oleh Asiamoney Magazine.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa lebih dari 5.600 perusahaan dari 13 negara, yakni Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Vietnam berpartisipasi dalam survei itu.
Peringkat Bank DBS untuk kategori korporasi kecil naik dua peringkat dibanding tahun lalu, menggungguli sejumlah bank global, seperti Deutsche Bank yang menduduki peringkat kedua dan Citi di peringkat ketiga. Capaian ini merupakan bukti komitmen DBS untuk menjadi bank terkemuka di kawasan dan bank yang memiliki fokus pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Di samping itu, Bank DBS juga dinobatkan sebagai best foreign cash management bank di China dengan kategori korporasi besar, di India dengan kategori korporasi menengah dan Indonesia, Singapura serta Hong Kong dengan kategori korporasi kecil.
Adapun, bisnis transaksi perbankan DBS terdiri atas cash management dan trade finance yang menjadi strategis DBS sejak 2010. Sejak saat itu, DBS berhasil meningkatkan pendapatan hingga dua kali lipat menjadi 1,4 miliar dolar Singapura serta meluncurkan 72 produk dan layanan baru.
"Dalam beberapa tahun terakhir, DBS telah mengembangkan karyawan, inovasi produk, teknologi dan infrastruktur seiring dengan upaya membangun bisnis global transaction services kawasan terkemuka," kata Head of Global Product Management, Global Transaction Services DBS Bank Lum Yin Fong dalam rilisnya, Senin (14/10/2012).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam hal cash management, DBS berupaya menciptakan solusi agara para nasabah dapat mengelola rekening, pendapatan dan aktivitas pembayaran lebih efisien.
"Didaulatnya kami sebagai bank terbaik oleh UKM-UKM di kawasan dan beberapa pasar pasar utama kami, seperti China, India dan Indonesia merupakan validasi dan strategi kami," tandasnya.
Sementara itu, pendapatan dari segmen UKM pada tahun ini tumbuh 13 persen dibanding tahun lalu menjadi 1,2 miliar dolar Singapura dengan 12 ribu nasabah UKM baru.
Tahun lalu, DBS meluncurkan layanan internet dan mobile banking untuk korporasi bernama DBS Ideal (TM) 3.0. Layanan tersebut menangani lebih dari 40 juta transaksi/tahun dan meleyani lebih dari 162 nasabah korporasi di 104 ribu institusi yang tersebar di Singapura, Hong Kong, China, India, Indonesia, Taiwan dan Inggris, dimana 80 persen nasabahnya merupakan UKM.
(rna)